Jika Perang Pecah, China Mampu Hancurkan Seluruh Pangkalan Militer AS di Asia dalam Beberapa Jam
Jika pecah konflik, China diprediksi mampu "menggulung" seluruh pangkalan AS yang berada di negara-negara sekutu mereka di kawasan ini.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Bahkan sebuah studi yang dilakukan komisi di Kongres di akhir 2018 menunjukkan Washington berada dalam ancaman kekalahan jika harus berperang dengan China.
Karena itu pemerintahan Presiden Donald Trump meluncurkan Strategi Pertahanan Nasional pada 2018 lalu yang memintaPentagon untuk menyambut ancaman China dan Rusia.
Pada 2014, sebenarnya Pentagon sudah mempunyai inisiatif bernama Third Offset berisi instruksi dibutuhkan inovasi teknologi untuk mempertahankan dominasi mereka.

Kepada The Washington Post, Work menjelaskan seharusnya kebijakan Pentagon itu dengan jelas memuat ancaman yang jelas ditunjukkan oleh Beijing.
"Saya mungkin bakal sering mengatakan 'China sudah datang, China sudah datang, China sudah datang' jika diperbolehkan," ujar mantan Wamenhan periode 2014-2017 itu.
Gelar 18 Ribu kali Latihan
China diperkirakan bakal terus meningkatkan agenda latihan militernya tahun-tahun mendatang, seiring dengan tantangan geopolitik yang semakin meningkat dan adanya peringatan penting bagi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Tantangan geopolitik meningkat seiring dengan ketegangan dan perang ekonominya dengan Amerika Serikat. Selain itu, pada 1 Oktober 2019, bertepatan dengan 70 tahun proklamasi Republik Rakyat China.
Tak hanya pada tahun ini, sepanjang 2018 lalu, sekitar 2 juta personil tentara China juga telah terlibat dalam lebih dari 18.000 latihan berskala kecil maupun besar.
Demikian dilaporkan Xinhua. Laporan tersebut tidak menyertakan data dari 2017 untuk perbandingan. Namun media pemerintah tersebut menuliskan bahwa PLA telah menggelar sekitar 100 latihan berskala besar pada 2016. (CNN/SMH/Kompas.com/Xinhua)