Hong Kong: Demonstran 18 tahun ditembak peluru tajam usai parade HUT 70 tahun RRC
Seorang demonstran ditembak di tengah protes ribuan orang di Hong Kong Selasa (01/10) melanggar larangan unjuk rasa dalam peringatan 70 tahun
Seorang demonstran ditembak dengan peluru tajam di tengah protes ribuan orang di Hong Kong Selasa (01/10) melanggar larangan unjuk rasa dalam peringatan 70 tahun kekuasaan Komunis di China. Inilah untuk pertama kalinya peluru tajam menghantam demonstran sejak unjuk rasa dimulai Juni lalu.
Kepala kepolisian di Hong Kong, Stephen Lo, mengatakan ini adalah "salah satu dari hari-hari paling keji dan kacau di Hong Kong".
Demonstran yang ditembak bernama Tsang Chi-kin, seorang remaja berusia 18 tahun. Salah satu dari enam peluru tajam yang ditembakkan polisi mengenai dadanya.
- China, saat menjadi komunis 70 tahun lalu, momen yang diperingati dengan parade besar
- Persenjataan canggih China pada peringatan 70 tahun Partai Komunis
- Bandara Daxing di China: Luasnya setara 98 lapangan sepak bola
Rekaman video penembakan Tsang Chi-kin, yang menyerang seorang polisi menggunakan tiang, disebarkan daring.
"Dada saya sakit, saya perlu ke rumah sakit," kata Tsang, yang ditahan setelah ditembak. Pemerintah Hong Kong menyatakan dia kini dalam kondisi stabil.
Stephen Lo menegaskan penembakan menggunakan peluru tajam "beralasan dan sah secara hukum" lantaran polisi yang menembak meyangka nyawanya dan rekan-rekannya dalam ancaman.
Ditanya mengapa penembakan dilakukan dari jarak dekat, Lo berkata: "Dia [polisi yang menembak] tidak memutuskan jarak antara dirinya dan si penyerang."
Bentrokan terjadi antara demonstran dan aparat yang diwarnai gas air mata dan bom molotov, menyebabkan paling tidak 104 orang dirawat di rumah sakit dan 180 lainnya ditahan.
Lo mengatakan sebanyak 25 polisi mengalami cedera.

Protes yang berlangsung hampir empat bulan di Hong Kong menantang visi Presiden Xi Jinping tentang kesatuan nasional.
Sebelumnya di Hong Kong, bendera China dinaikkan dalam upacara khusus dengan penjagaan ketat untuk sektiar 12.000 undangan yang menyaksikan tayangan langsung di pusat konperensi.
Dalam hari yang digambarkan pengunjuk rasa sebagai "hari sedih", orang turun ke sejumlah tempat di Hong Kong dan menutup jalan-jalan.
Jurnalis asal Indonesia luka berat
Sebelumnya, pada Minggu (29/09), Veby Indah, seorang jurnalis dari media Suara berbahasa Indonesia di Hong Kong telah terluka parah terkena proyektil senapan gentel berpeluru kaliber 12 gauge.
Polisi Hong Kong dituduh telah menembakkan proyektil tersebut.