Jumat, 5 September 2025

Tren Akhir Tahun di Jepang, Semakin Banyak Toko Tutup karena Kekurangan SDM

Tren memperpendek jam buka untuk liburan akhir tahun dan Tahun Baru kemungkinan akan meningkat di masa mendatang.

Editor: Dewi Agustina
Foto NHK
Skylark Holdings 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tren akhir tahun di Jepang akan semakin sepi karena akan semakin banyak toko yang tutup pada akhir tahun mulai 31 Desember 2019 sampai dengan 1 Januari 2020 mendatang.

"Jumlah sumber daya manusia di Jepang semakin sedikit saat ini sehingga membuat toko semakin sulit beroperasi. Di samping itu juga gaya bekerja sudah berubah pula, lebih kepada di dalam rumah saja, net working dengan pakai komputer," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Tenagakerja Jepang, Senin (25/11/2019).

Tren memperpendek jam buka untuk liburan akhir tahun dan Tahun Baru kemungkinan akan meningkat di masa depan karena meningkatnya momentum reformasi gaya kerja dan kurangnya tenaga kerja di Jepang saat ini.

Salah satu contoh bisa melihat perusahaan makanan besar di Jepang Skylark Holdings, restoran keluarga terbesar di Gasto dan Bamiyan, yang akan ditutup pada 80 persen dari seluruh tokonya, sebagai bagian dari reformasi gaya kerja dari jam 06.00 sore hingga hari berikutnya pada siang hari pada Hari Tahun Baru 2020.

Skylark Holdings
Skylark Holdings (Foto NHK)

Di Skylark, liburan akhir tahun dan Tahun Baru, tahun-tahun sebelumnya selalu dibuka dari pagi hingga larut malam, tetapi kini liburan akhir tahun dan Tahun Baru ini akan ditutup untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, di sekitar 2.700 toko di Jepang.

Itu berarti setara dengan 80 persen dari seluruh toko yang ada di grup usaha tersebut.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan lingkungan kerja dengan meningkatkan liburan karyawan selama liburan akhir tahun dan Tahun Baru.

Namun, ada sekitar 500 toko, termasuk toko-toko di dekat kuil dan tempat-tempat wisata di mana jumlah pengunjung meningkat dari Omisoka (malam hari sebelum tahun baru) ke Hari Tahun Baru, serta toko-toko yang berada di fasilitas komersial sebagai penyewa.

Baca: Ai Medical Clinic Ginza di Jepang Manfaatkan Teknologi Diagnostik Termodern Deteksi Dini Kanker

Baca: Menikmati Keindahan Musim Gugur di Otaguro Koen Jepang

Baca: Kesepakatan Dua Menlu, Jepang akan Tetap Bantu Pengembangan Pulau-pulau Terpencil di Indonesia

Dalam industri restoran, Royal Holdings, khusus untuk Royal Host, telah ditutup pada hari Tahun Baru kecuali untuk beberapa toko sejak tahun lalu.

Pengurangan jam kerja pun akan terlihat sangat banyak mulai tahun 2020 khususnya bagi semua konbini (convenient store) di Jepang yang tadinya 24 jam, akan banyak yang hanya sampai jam 23.00 saja, kecuali di tempat keramaian seperti dekat stasiun kereta api dan kota besar.

Delapan toko Seven Eleven pun sejak 1 November 2019 sudah mempraktikkan hal tersebut hanya beroperasi hingga jam 23.00 dan buka kembali jam 07.00 pagi keesokan harinya.

Bagi penggemar Jepang dapat mengikuti info terakhir Jepang gratis lewat WAG Pecinta Jepang dengan email: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan