Royal Family
Ayah Meghan Markle Sebut Keputusan sang Anak dan Harry Memalukan: Merendahkan Keluarga Kerajaan
Ayah Meghan Markle, Thomas Markle, menyebut keputusan sang anak & Pangeran Harry untuk mundur dari kerajaan adalah memalukan dan merendahkan kerajaan.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Ayah Meghan Markle, Thomas Markle, buka suara atas mundurnya sang anak dan Pangeran Harry sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.
Pendapat Thomas tersebut disampaikan dalam film dokumenter berjudul "Thomas Markle" My Story" yang akan segera diunggah oleh Alaska TV/Channel 5.
Film dokumenter akan mengungkap hubungan yang rumit antara Thomas dan Meghan Markle.
Kerenggangan hubungan mereka disebut telah terjadi sejak pernikahan Meghan dengan Pangeran Harry pada Mei 2018.
Dalam cuplikan film berdurasi 01:19 yang dipublikasikan BBC.com, Thomas mengungkapkan pendapatnya mengenai kemunduran Meghan dan Harry dari kerajaan.
Baca: Isi Pidato Perdana Pangeran Harry Setelah Undur Diri dari Kerajaan Inggris, Sebut-sebut Nama Diana
Baca: Pangeran Harry Ungkap Kesedihan Mendalam setelah Mundur dari Kerajaan, tapi Tak Ada Pilihan Lain
Meghan disebut telah mengambil mimpi semua gadis di seluruh dunia.
Namun, menurut Thomas, Meghan justru membuangnya demi uang.
"Setiap gadis ingin menjadi seorang putri, dan dia mendapatkannya. Sekarang, dia membuangnya demi uang," ujar Thomas.

Pria 75 tahun itu mengatakan, keputusan Meghan dan Pangeran Harry adalah hal yang memalukan.
Baginya, Meghan dan Pangeran Harry telah melalaikan kewajiban mereka sebagai anggota senior kerajaan.
"Itu memalukan bagiku. Ketika mereka menikah, mereka bertanggung jawab atas kewajiban yang diambil," kata Thomas.
"Kewajibannya adalah menjadi bagian dari keluarga kerajaan dan mewakili kerajaan. Itu bodoh jika mereka tidak melakukannya," lanjutnya.
Mantan sutradara Hollywood itu mengujarkan, Kerajaan Inggris adalah institusi berumur panjang yang terbesar, yang pernah ada.
Namun, Thomas menganggap Meghan dan Harry telah menghancurkannya.
"Mereka menghancurkannya. Mereka merendahkannya, membuatnya (Kerajaan) buruk," tukas Thomas.

Bahkan, Thomas merasa Meghan dan Pangeran Harry telah mengubah Kerajaan layaknya Walmart perusahaan ritel multinasional Amerika) dengan mahkota.
Alhasil, Thomas merasa keputusan sang anak dan menantu konyol.
"Itu adalah hal konyol. Mereka seharusnya tidak melakukan itu," ucap Thomas.
Ayah Meghan Markle juga mencurahkan isi hatinya terkait sang anak dan Pangeran Harry.
Semenjak Meghan dan Harry menikah, Thomas merasa mereka tidak berupaya apa pun untuk dekat dengannya.
Hingga kini, Thomas masih merasakan hal yang sama.
"Dia tidak pernah melakukan apa pun untukku, terutama sekarang. Dia mungkin tidak akan melakukannya, begitu pula Harry," ujar Thomas.
Thomas juga menyebutkan, Meghan dan Pangeran Harry seperti sedang kehilangan arah.
"Aku pikir mereka berdua sedang hilang arah saat ini. Aku tidak tahu apa yang mereka cari. Aku tidak berpikir mereka tahu apa yang mereka cari," katanya.
Berpidato Pertama Kalinya setelah Nyatakan Mundur, Pangeran Harry: Benar-benar Tak Ada Pilihan Lain
Pangeran Harry tampil berpidato untuk pertama kalinya setelah menyatakan mundur dari Kerajaan Inggris pada awal Januari lalu.
Harry menyampaikan pidato di London pada Minggu (19/1/2020) malam dalam sebuah acara penggalangan dana untuk Sentebale, badan amal yang ia dirikan untuk membantu anak-anak dengan HIV di Afrika Selatan.
Memulai pidatonya, Harry menyinggung kabar perihal dirinya dan Meghan yang menyatakan untuk mundur dari kerajaan.
Harry ingin memberikan penjelasan langsung perihal pengunduran dirinya dan Meghan.
"Jadi, aku ingin Anda mendengar kebenaran sesungguhnya dariku. Bukan dari aku sebagai Pangeran, bukan sebagai Duke, tetapi sebagai Harry," ujar dia sebagaimana dikutip dari BBC.com, Senin (20/1/2020).

Harry menegaskan, Inggris adalah rumahnya dan hal itu tak akan berubah.
Harry kemudian mengenang masa saat ia dan Meghan menikah.
Saat itu, ia berharap akan bisa terus selamanya di kerajaan bersama Meghan.
Namun, padanya kenyataanya, kini ia harus keluar dari Kerajaan.
Hal itu membuat Harry sedih.
Meski demikian, keputusannya untuk mundur dari kerajaan, lanjut Harry, telah dipikirkan sejak lama.
Keputusan itu berat, namun tak ada pilihan lain.
"Keputusan yang telah saya buat untuk saya dan istri saya untuk mundur (dari kerajaan) bukanlah keputusan yang saya buat dengan ringan. Itu pembicaraan berbulan-bulan setelah bertahun-tahun melewati berbagai tantangan. Dan saya tahu saya tidak selalu melakukannya dengan benar, tetapi sejauh ini, benar-benar tidak ada pilihan lain," terangnya.
Harry menyatakan ia dan keluarganya tidak akan melupakan Inggris meski telah mundur dari kerajaan.
Ia berharap terus bisa melayani Ratu Elizabeth II meski ia menyadari hal itu kini tak mungkin lagi.
"Harapan kami adalah untuk terus melayani Ratu, Persemakmuran, dan asosiasi militer saya, tetapi tanpa dana publik. Sayangnya, itu tidak mungkin," kata Harry.
Lebih lanjut, Harry juga menyampaikan penghormatan dan ucapan terimakasih kepada Ratu.
"Aku akan selalu sangat menghormati nenekku, komandanku, dan aku sangat berterima kasih padanya dan seluruh keluargaku atas dukungan yang telah mereka tunjukkan pada Meghan dan aku selama beberapa bulan terakhir.
"Saya akan terus menjadi orang yang sama yang menyayangi negaranya dan mendedikasikan hidupnya untuk mendukung perjuangan, amal dan komunitas militer yang sangat penting bagi saya," ujar Harry.
(Tribunnews.com, Citra Agusta Putri Anastasia/Daryono)