Virus Corona
Mahasiswa Asal Pekanbaru Masih Terisolasi di Wuhan China, Berharap Segera Dipindahkan ke Luar Kota
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Hubei, China berharap segera bisa dipindahkan dari Kota Wuhan, tempat virus corona mewabah.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 2.801 laporan kasus dan 80 orang meninggal dunia disebabkan oleh virus corona hingga Senin (27/1/2020) pukul 15.50 WIB dilansir NHC.
Virus corona pun menjadi perhatian tidak hanya bagi otoritas China, namun juga masyarakat global.
Termasuk negara yang warganya sedang berada di China, terutama Kota Wuhan, seperti Indonesia.
Satu diantaranya adalah Rio Alfi, mahasiswa asal Pekanbaru, Riau.
Rio sedang menempuh studi S2 di China University of Geosciences Wuhan.

Rio berharap, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dapat menemukan cara terbaik untuk memindahkan WNI yang berada di Kota Wuhan.
"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan," ucap Rio saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).
Rio menyebut KBRI pun merespons baik dan berusaha mencarikan solusi terbaik.
"KBRI juga menanggapi dengan baik dan akan mengupayakan cara terbaik bagaimana memindahkan kami ke luar Wuhan," katanya.
Rio menyebut sudah ada koordinasi antara pihak KBRI dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiogkok Wuhan (PPITW).
"Jadi PPITW dan KBRI sudah koordinasi dengan baik, sejauh ini sudah melakukan pendataan dan akan kita kirimkan ke KBRI," ungkapnya.
Menurut Rio, KBRI menyampaikan tengah mengupayakan pemindahan WNI yang berada di Kota Wuhan.

"KBRI akan mengupayakan sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan, baik memindahkan ke kota lain atau dipulangkan ke Indonesia," ujarnya.
"Info terakhir mau dikirimkan logistik, tapi transportasi sudah dihentikan sementara di sini," imbuhnya.
Rio mengungkapkan sulit kemungkinan mencari transportasi untuk mengirimkan logistik masuk ke Kota Wuhan.
Untuk diketahui, Rio tinggal di Wuhan di sebuah kontrakan bersama istri yang juga menempuh studi di kampus yang sama dan seorang buah hati mereka yang masih berusia lima tahun.
Rio mengungkapkan saat ini ia dan pelajar dari Indonesia dalam keadaan sehat.
"Sehat-sehat, alhamdulillah, insya Allah, temen-temen dalam keadaan sehat," ujarnya.
Psikologis WNI Down
Meski dalam keadaan sehat, Rio mengaku kondisi psikologis WNI agak down.
"Cuma psikologis agak down. Karena gak tau sampai kapan terisolasi," ucapnya.
Rio juga menyebutkan, seperti apa informasi dari luar tidak bisa sepenuhnya diterima.
Senada dengan yang diucapkan Rio Alfi, Ketua PPITW, Nur Mussyafak, menyebut mahasiswa Indonesia di Wuhan tidak ada yang terjangkit virus corona.
Namun, adanya tekanan psikologi diakui Nur.
"Hanya ada tekanan psikologinya jadi ada rasa kekhawatiran."
"Karena dari keluarga sering menanyakan keadaan," ujar Nur kepada Tribunnews melalui pesan teks berbalas, Minggu (26/1/2020) malam.
Meski demikian kondisi mahasiswa yang berada di asrama sehat dan aman.
"Untuk teman-teman di Wuhan alhamdulillah tidak ada yang terjangkit virus corona. Teman-teman masih berada di asrama, masih dalam keadaan aman," ujarnya.
Segera Ambil Langkah Cepat
Sementara itu Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani meminta Pemerintah Indonesia segera melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Wuhan, China.
"Pemerintah RI diharapkan segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk memastikan proses evakuasi terhadap WNI yang saat ini ada di Wuhan," kata Christina melalui keterangan tertulisnya, Senin (27/1/2020) dilansir Kompas.com.
Christina menyebut langkah cepat dan tepat dalam proses evakuasi sangat dibutuhkan.

Virus mematikan corona disebut memiliki kemampuan menginfeksi berbagai spesies hewan sebelum menyebar dan menular antar manusia.
Christina juga menyoalkan keterbatasan logistik dan sulitnya akses transportasi keluar masuk Wuhan.
Hal itu menjadi alasan evakuasi harus segera dilakukan.
"Membiarkan WNI tetap berada di sana sama saja dengan membiarkan mereka menunggu giliran terinfeksi," kata dia.
Christina menyebut, negara lain seperti Amerika Serikat, Prancis, Jepang, hingga Srilanka sudah memutuskan untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan.
Christina menyebut beragam cara dilakukan negara-negara tersebut.
Amerika men-charter pesawat, sedangkan Prancis memindahkan warganya ke provinsi lain untuk dikarantina.
Menurut Christina, pemindaian yang dilakukan melalui thermal scanner di bandara dan pelabuhan tidak efektif.
Hal tersebut dikarenakan yang terpapar virus tersebut tidak langsung menunjukkan gejalanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa virus corona mengalami masa inkubasi selama hampir dua minggu.
Dengan demikian mereka yang terinfeksi tidak bisa langsung diketahui saat itu juga.
"Komisi I DPR RI menyampaikan keprihatinan mendalam atas keadaan ini dan mendorong pemerintah untuk segera menyampaikan rencana evakuasi WNI kita di Wuhan," ungkap Christina.
Sementara itu data yang didapat Tribunnews dari Rio Alfi, Senin (27/1/2020), jumlah WNI di Provinsi Hubei berjumlah 98 orang.
"Ada 98 orang, 93-nya mahasiswa," ujar Rio kepada Tribunnews.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Inza Maliana) (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)