Virus Corona
Vaksin Virus Corona, China Klaim Bisa Buat dalam Waktu 1 Bulan, Ahli di Hong Kong Membantah
China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah.
Vaksin itu terdiri dari virus yang tumbuh dalam budaya, yang infektivitasnya dihancurkan bahan kimia.
Padahal, menurut Yuen, untuk menguji vaksin harus disuntikkan ke hewan.
Baca: Beredar Foto Hoaks Mayat Korban Virus Corona di WhatsApp, Sejumlah Orang Bergelimpangan di Jalan
Baca: Pasien Virus Corona Pertama yang Sembuh di Jiangxi, Kondisi Sempat Kritis saat Dibawa ke RS
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin yang dikembangkan menghasilkan respons kekebalan yang baik atau tidak.
"Jika vaksin terlihat efektif dan aman pada sejumlah spesies hewan, akan dilanjutkan uji klinis pada manusia."
"Proses ini setidaknya membutuhkan waktu satu tahun, bahkan jika dipercepat," tutur Yuen.
Lebih lanjut, ia mengaku khawatir pendekatan pengembangan virus yang dilakukan China justru bisa menyebabkan komplikasi besar.
Dimana orang-orang yang divaksinasi dapat terkena penyakit lebih parah jika terdampak virus.
Menurut Yuen, dibutuhkan waktu berbulan-bulan, minumal satu tahun lagi untuk mengembangkan dan menguji coba vaksin tersebut.
Dilansir SCMP, Yuen mengatakn pihaknya saat ini tengah mengerjakan vaksin virus corona dan mengisolasi 2019-nCoV.

"Kami sudah memproduksi vaksin, tapi akan butuh waktu lama untuk mengujinya pada hewan," terang Yuen, Selasa (28/1/2020).
Pengembangan vaksin virus corona yang dilakukan Yuen dan timnya, para peneliti Universitas Hong Kong, berdasarkan vaksin influenza yang sebelumnya juga ditemukan oleh mereka.
Para peneliti memodifikasi vaksin flu menggunakan bagian antigen permukaan virus corona.