Virus Corona
Sebaran Virus Corona Meluas, Harga Masker Melonjak Tak Masuk Akal di Amerika dan Italia
Harga masker higienis yang dirancang khusus untuk menganggulangi penyebaran wabah corona, tiba-tiba membengkak.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Harga masker higienis yang dirancang khusus untuk menganggulangi penyebaran wabah corona tiba-tiba membengkak.
Terutama setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS mengklaim bahwa penyakit yang menyerang pernapasan ini bisa membuat kekacauan di negeri Paman Sam.
Pemerintah AS mengingatkan warganya agar bersiap menghadapi krisis Covid-19 pada Selasa lalu.
Sebab, wabah ini sudah merambah di berbagai belahan dunia.
Dalam waktu 24 jam setelah pernyataan ini rilis di media, harga masker di sejumlah e-commerce AS melonjak tinggi.
Utamanya untuk masker yang khusus diperuntukkan melindungi dari paparan virus.
Menurut data dari Keepa, di Amazon, satu bungkus masker sekali pakai dihargai 125 dolar AS atau sekitar Rp 1,7 juta pada Minggu.
Saat diperiksa lagi pada Rabu, harga masker ini berubah menjadi 220 dolar AS atau sekitar Rp 3,1 juta per-bungkusnya.
Satu paket masker sanitasi dihargai 4,21 dolar AS atau sekitar Rp 59 ribu pada awal Januari dan secara bertahap harganya terus meningkat seiring waktu, dilansir USA Today.
Hinggal Selasa, paket 100 masker sederhana dijual dengan harga mencapai tiga kali lipat dari harga biasanya yakni mencapai 14,99 dolar AS atau sekitar Rp 211 ribu.
Sehari kemudian, harganya melonjak lagi sebanyak 3 dolar AS atau sekitar Rp 42 ribu.
Baca: Kabar Jackie Chan Terkena Virus Corona, Heboh Disebut Terinfeksi Setelah Pesta Tak Pakai Masker
Baca: Tekan Tombol Darurat Kereta Api di Jepang karena Ada Penumpang Tak Pakai Masker, Apa Sanksinya?
Pemerintah Amerika, belum menyatakan virus corona sebagai sebuah pandemi.
Mereka hanya menyarankan warga untuk keluar rumah menggunakan masker sebagai perlindungan diri.
Namun, ternyata kondisi ini dimanfaatkan penjual tangan ketiga untuk memonopoli kekhawatiran.
Mendapati hal ini, Amazon mengirim email peringatan ke sejumlah penjual.