Virus Corona
Singapura Siapkan Anggaran Rp 59 Triliun agar Ekonomi Tetap Stabil
Lee Hsien Loong berbicara tentang tiga aspek utama soal pandemi virus corona ini, yaitu aspek medis, psikologi, dan ekonomi, termasuk anggaran
Para pendeta menyampaikan khotbahnya lewat live streaming demi mencegah kerumunan di Saint Peter's Square.
Lee Hsien Loong meminta warga Singapura memaklumi kondisi saat ini, di mana pertemuan-pertemuan dibatasi.
Memprioritaskan Pasien yang Mengalami Gejala Serius
Selain membatasi perkumpulan massa, Singapura juga sudah mengantongi cara menangangi virus corona.
Dengan kemungkinan adanya ledakan jumlah penderita, rumah sakit dipastikan tidak bisa lagi menampung pasien.
Singapura tidak bisa lagi mengisolasi satu per satu suspect seperti saat ini.
Maka, perawatan di rumah sakit hanya dikhususkan untuk pasien yang sakit parah.
Seperti yang diketahui, 80 persen pasien virus corona hanya mengalami gejala atau sakit ringan.
Pasien yang paling berbahaya biasanya pasien lanjut usia, atau pasien yang memiliki penyakit lain sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi atau masalah paru-paru.
Jika jumlah penderita makin banyak, pasien yang parah saja yang akan dirawat.
Sementara untuk penderita yang mengalami gejala ringan, disarankan untuk mendatkan perawatan pribadi di rumah, istirahat, dan mengisolasi diri.
Sumber daya difokuskan pada pasien yang menderita sakit parah.
Dengan begitu, diharapkan jumlah kematian bisa ditekan.
Langkah-langkah Jarak Sosial
Selain menyiapkan rencana medis, jika ada ledakan pasien, Singapura juga akan melakukan tindakan pembatasan sosial lain agar tiap warga jaga jarak satu sama lain.
Langkah tersebut meliputi meliburkan sekolah, menekan jam kerja, atau menerapkan kerja dari rumah.
Langkah itu diharapkan bisa menjadi "rem" besar untuk menekan penyebaran.
"Rem" itu akan menahan penyebaran virus dan mencegah sistem kesehatan bekerja terlalu berlebihan.
Setelah situasi membaik, Singapura bisa kembali ke tindakan pencegahan dasar awal.
Singapura Tak Akan Mengisolasi Kota
Lee Hsien Loong menekankan dalam pidatonya bahwa situasi di Singapura saat ini terkendali.
Maka, Singapura tidak menyatakan status merah DORSCON.

Singapura juga tidak mengunci kota-kota seperti yang dilakukan di China, Korea Selatan, dan Italia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)