Rabu, 20 Agustus 2025

Peneliti China: Belum Ada Bukti Penderita Covid-19 Tanpa Gejala Bisa Menularkan Virus

Peneliti Cina mengungkap jika belum ada bukti jika penderita covid-19 yang tanpa gejala bisa menularkan virus

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat tinggi kesehatan China, Lu Jinxing berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran yang berkembang atas pasien positif virus corona atau Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala.

Pada Senin (30/3/2020), ia mengatakan 'tidak ada bukti' mereka dapat menyebarkan penyakit tersebut.

Tetapi para tenaga medis harus tetap waspada terhadap risiko tersebut.

Lu Jinxing, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara.

Hal itu ia sampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap orang-orang yang tertular virus tetapi tidak menunjukkan gejala seperti batuk, pilek dan demam.

Menurutnya, masih belum jelas apa peran pembawa virus tanpa gejala atau transmisi asimptomatik dalam pandemi global.

Dua orang tenaga medis saling berpelukan saat menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Dua orang tenaga medis saling berpelukan saat menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan.  (AFP/PAOLO MIRANDA)

Baca: Lewat Kita Bisa, Sangkuriand Sebarkan Optimisme Hadapi Pandemi Virus Corona

Tetapi South China Morning Post melaporkan sebelumnya, bahwa ada sebanyak sepertiga dari warga China yang dites positif dapat menjadi "silent carrier" dengan tidak bergejala atau gejala tertunda.

'Data rahasia' milik pemerintah yang bocor menunjukkan lebih dari 43.000 orang di China telah dites positif Covid-19 pada akhir Februari tetapi tidak memiliki gejala langsung.

Mereka dikarantina tetapi tidak dimasukkan dalam penghitungan resmi kasus yang dikonfirmasi oleh otoritas negara.

"Kami telah mengamati besar kasus tanpa gejala dan menemukan bahwa orang tersebut memiliki durasi yang relatif lama untuk menularkan virus," ujar Lu.

"Dalam hal apakah mereka menular, sejauh ini kami belum melakukan studi rinci."

"Tidak ada bukti bahwa mereka dapat menyebarkan virus, tetapi masih ada risiko potensial," lanjut Lu.

Lu adalah sekretaris partai dari Institut Nasional CDC untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan juga seorang peneliti terkemuka tentang patogen.

Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru yang berasal dari kota Wuhan di Cina di stasiun kereta api Suseo di Seoul pada 24 Januari 2020. Korea Selatan pada 24 Januari mengkonfirmasi kasus kedua dari virus seperti SARS yang telah menewaskan sedikitnya 26 di Cina, karena kekhawatiran meningkat tentang wabah yang lebih luas.
Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru yang berasal dari kota Wuhan di Cina di stasiun kereta api Suseo di Seoul pada 24 Januari 2020. Korea Selatan pada 24 Januari mengkonfirmasi kasus kedua dari virus seperti SARS yang telah menewaskan sedikitnya 26 di China, karena kekhawatiran meningkat tentang wabah yang lebih luas. (Hong Yoon-gi / AFP)

Baca: Polri Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Covid-19

Sebelumnya diketahui, ketakutan publik semakin meningkat sejak Minggu (29/3/2020), pejabat mengungkap kasus seorang wanita berusia 59 tahun di provinsi Henan yang terkena Covid-19 setelah dia melakukan kontak dengan dokter yang merupakan 'pembawa virus tanpa gejala'.

Komisi kesehatan Henan mengatakan, dokter tersebut telah melakukan tes dengan hasil positif pada minggu lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan