Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

Masker Langka, Pentagon Instruksikan Militer AS Buat Masker dari T-shirt dan Kain Bersih Lainnya

Kurangnya pasokan masker membuat para pasukan militer AS harus mencari ide kreatif demi memenuhi tuntutan itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
US Air Force/ AFP
Personel militer AS dari Pasukan Divisi Lintas Udara 101. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon memerintahkan seluruh personel militer mereka untuk menutupi mulut dan hidung menggunakan masker kain untuk mencegah virus corona atau covid-19.

Kurangnya pasokan masker membuat para pasukan militer AS harus mencari ide kreatif demi memenuhi tuntutan itu.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (7/4/2020), protokol anti virus corona (Covid-19) yang diberlakukan bagi personel militer dan sipil AS, bersama dengan anggota keluarga, kontraktor serta para tamu di pangkalan militer, menyerukan agar dilakukannya pemakaian masker yang terbuat dari kain. 

Selain itu, mereka harus saling menjaga jarak satu sama lain, minimal sejauh enam kaki.

Baca: Dokter Terkemuka Kanada Akhirnya Setuju Masker Kain Dapat Mencegah Penyebaran Covid-19

Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyampaikan dalam memonya bahwa peralatan pelindung pribadi seperti masker respirator N95 akan disimpan sebagai cadangan bagi personel militer yang berada di divisi kesehatan.

Sedangkan personel lainnya harus bisa membuat masker sendiri.

"Sebagai tindakan sementara, semua individu dianjurkan untuk membuat masker dari barang-barang rumah tangga atau bahan-bahan umum, seperti T-shirt bersih atau kain bersih lainnya yang dapat menutupi area hidung dan mulut," kata Esper.

Perlu diketahui, Pentagon telah banyak menuai kritikan lantaran lambannya penanganan pandemi Covid-19 di antara pasukan AS.

Kekurangan masker medis secara global pun telah menyebabkan perselisihan internasional negara ini dengan sekutunya, Jerman.

Seorang anggota parlemen Jerman menuduh AS melakukan pembajakan karena dinilai mengalihkan pengiriman masker pelindung yang tengah dikirim menuju Berlin.

Tentu saja ini memicu perselisihan panas antara kedua sekutu, meskipun tuduhan itu tidak terbukti. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan