Virus Corona
Puluhan Jurnalis Pakistan Positif Terinfeksi Corona Karena Ngotot Bertugas Saat Pandemi
Ashraf merupakan reporter di stasiun televisi lokal, Geo News yang berbasis di Kota Quetta.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Hasanudin Aco
Sedangkan pada Selasa (12/5/2020), Worldometers mencatat 1.140 infeksi baru dan totalnya kini 32.081.
Ada 706 korban jiwa akibat Covid-19 dan 8.555 pasien yang berhasil pulih.
Beralih ke keselamatan para jurnalis, sebenarnya pihak perusahaan media telah merilis pedoman jarak sosial untuk pencari berita ini.
Bahkan mereka juga dilengkapi peralatan pelindung ketika melakukan reportase.
Tetapi implementasi di lapangan tidak sesuai pedoman yang ada.
"Kami akan pergi ke lapangan dengan cara yang sama," kata seorang jurnalis di Quetta, dia berbicara dengan syarat anonim karena takut ditindak perusahaan.
"Kami bekerja dengan cara yang sama, di lapangan dan di kantor. Kami menghubungi publik dengan cara yang sama," tambahnya.
Jurnalis itu mengatakan, pedoman sudah ada tetapi tidak ditegakkan atau diikuti oleh banyak wartawan.
Menurutnya, persaingan media di Pakistan sangat ketat.
Ada lebih dari 30 saluran televisi 24 jam saling bersaing untuk mendapat peringkat.
Baca: Pakistan Cabut Batasan Salat Jamaah di Masjid, Wajib Jaga Jarak 2 Meter Demi Hindari Virus Corona
Sementara itu, lusinan surat kabar dan media online turut menyusul media berbasis audio visual itu.
"Perilaku umum yang kita lihat, saya siap secara mental bahwa saya akan mendapatkan virus. Dan saya tidak merasa bisa menyelamatkan diri dari ini," tambah jurnalis anonim itu.
Sementara itu seorang juru kamera stasiun televisi Roze News di kota barat laut Peshawar, Syed Shahzad Kazmi mengaku dia melakukan reportase langsung dari rumah sakit dan pasar umum beberapa hari sebelum jatuh sakit.
"(Perusahaan media) tidak menganggapnya seserius yang seharusnya," kata Kazmi.
"Performa mereka nol di depan ini (dan) mereka tidak melindungi wartawan," tambahnya.
Kazmi dinyatakan positif corona akhir bulan lalu, menghabiskan dua minggu di karantina di rumah sebelum disertifikasi telah pulih oleh otoritas kesehatan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)