Minggu, 17 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Donald Trump Sembunyi di Bunker saat Demo Kasus George Floyd Pecah di Gedung Putih

Donald Trump diketahui sembunyi di bunker ketika demo terkait kasus George Floyd pecah di Gedung Putih.

Sky News
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bersembunyi di ruang perlindungan bawah tanah alias bunker, ketika demo kasus George Floyd pecah di Gedung Putih pada Jumat (29/5/2020) malam waktu setempat.

Demo yang dilakukan ratusan oran tersebut berujung kerusuhan, pelemparan batu dan menarik barikade polisi.

Hal ini membuat agen layanan rahasia mengungsikan Trump ke bunker.

Dikutip Tribunnews dari New York Post, Donald Trump diketahui bersembunyi di bunker selama sekitar satu jam, menurut seorang Republikan di Gedung Putih.

Keputusan membawa Trump ke bunker diambil secara tiba-tiba, ketika para pengunjuk rasa meneriakkan protes mereka di Taman Lafayette, sementara petugas berjuang menahan kerumunan.

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC. (Mandel NGAN / AFP)

Baca: Polisi yang Membuat George Floyd Tewas Dipindah ke Penjara Berkeamanan Maksimum

Baca: Reaksi Dunia Sikapi Aksi Solidaritas Atas Kematian George Floyd di Amerika Serikat

Diketahui, aksi unjuk rasa ini dipicu kematian pria berkulit hitam George Floyd.

Floyd tewas pada Kamis (25/5/2020), setelah seorang polisi Minneapolis mengunci lehernya hingga meninggal akibat tak bisa bernapas.

Polisi yang menewaskan Floyd, Derek Chauvin, kini didakwa pembunuhan.

Terkait Trump bersembunyi di bunker ketika demo pecah, pihak Gedung Putih tak memberikan komentar.

"Gedung Putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere.

Sementara itu, agen layanan rahasia mengatakan mereka tidak membahas cara dan metode operasi perlindungan.

Dibawanya Donald Trump menuju bunker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Menurut Republikan, Trump cukup panik atas demo yang terjadi di Gedung Putih.

Namun, tidak jelas apakah Donald Trump membawa serta ibu negara, Melania Trump, dan putranya, Barron, untuk bergabung di bunker.

Kepada penasihatnya, Trump mengatakan ia khawatir pada keselamatannya sendiri.

Baca: Viral Foto Pendemo Kasus George Floyd di AS Bertato Indonesia Rusak Properti, Mengaku Lahir di Jawa

Baca: Pesan Adik George Floyd untuk Pengunjuk Rasa di Amerika Serikat: Jangan Hancurkan Kota Anda!

Sementara ia secara pribadi memuji pekerjaan agen layanan rahasia.

Diketahui, Trumo melakukan perjalanan ke Florida pada Sabtu (30/5/2020) untuk melihat peluncuran awak ruang angkasa pertama dari AS dalam satu dekade terakhir.

Pengunjuk rasa membentangkan spanduknya dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/JOSE LUIS MAGANA
Pengunjuk rasa membentangkan spanduknya dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. AFP/JOSE LUIS MAGANA (AFP/JOSE LUIS MAGANA)

Ia kembali ke Gedung Putih, disambut demo kasus George Floyd yang masih berlangsung.

Kemudian pada Minggu (31/5/2020) sore waktu setempat, pengunjuk rasa kembali berdemo di Gedung Putih.

Mereka berhadapan dengan polisi di Taman Lafayette hingga petang.

Dalam beberapa hari terakhir, keamanan di Gedung Putih diperkuat oleh Pengawal Nasional dan personel tambahan dari Dinas Rahasia dan petugas kepolisian US Park.

Donald Trump Berbicara dengan Keluarga George Floyd

Pada Jumat, Donald Trump mengaku sudah bicara dengan keluarga George Floyd.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam bangsa kami dan simpati yang paling tulus kepada keluarga George Floyd," kata Trump di Gedung Putih, dilansir Tribunnews yang mengutip CNN.

"Saya berbicara kepada anggota keluarga (George Floyd), (mereka) orang-orang hebat," tambahnya.

Baca: Penasihat Barack Obama Tuding Rusia Jadi Dalang Kerusuhan di AS Pasca Kematian George Floyd

Baca: Demonstrasi Kematian George Floyd di AS Merembet ke Eropa

Sementara itu, saudara George Floyd menggambarkan percakapannya dengan Trump sebagai 'sangat cepat'.

"Dia tidak memberi saya kesempatan untuk berbicara," kata Philonise Floyd kepada MSNBC, Al Sharpton, lapor CNN, seperti dikutip Tribunnews.

"Itu sulit. Saya mencoba untuk berbicara dengannya, tetapi dia hanya terus, seperti, mendorong saya, seperti 'Saya tidak ingin mendengar apa yang Anda bicarakan'," ungkap Philonise.

"Dan aku baru saja memberitahunya, aku menginginkan keadilan. Saya mengatakan bahwa saya tidak percaya mereka melakukan hukuman mati tanpa pengadilan di siang hari," ungkapnya.

Seorang pemrotes memberi isyarat ketika mobil terbakar di belakangnya selama demonstrasi di Minneapolis, Minnesota, pada tanggal 29 Mei 2020 tentang kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit. Mayat seorang pria tak dikenal ditemukan awal 31 Mei 2020 di dekat kendaraan yang terbakar di Minneapolis
Seorang pemrotes memberi isyarat ketika mobil terbakar di belakangnya selama demonstrasi di Minneapolis, Minnesota, pada tanggal 29 Mei 2020 tentang kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit. Mayat seorang pria tak dikenal ditemukan awal 31 Mei 2020 di dekat kendaraan yang terbakar di Minneapolis (CHANDAN KHANNA/AFP)

Bahkan, Philonise Floyd sempat meminta keadilan kepada mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

"Saya bertanya kepada Wakil Presiden Biden - saya tidak pernah harus mengemis kepada seorang pria sebelumnya - tetapi saya bertanya kepadanya, bisakah dia tolong, tolong dapatkan keadilan untuk saudara saya," kata Philonise Floyd.

"Saya membutuhkannya. Saya tidak ingin melihatnya di baju seperti yang lainnya. Tidak ada yang pantas mendapatkannya. Rakyat kulit hitam tidak pantas mendapatkannya. Kita semua sekarat," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ika Nur Cahyani/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan