Minggu, 7 September 2025

Hubungan Kedua Negara Memanas, AS Minta China Tutup Kantor Konsulatnya di Houston

Terkait sikap tersebut, Beijing menyebut sebagai "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya"

ISTIMEWA
ILUSTRASI 

Perusahaan juga tidak bisa menjual barangnya ke AS.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan China secara aktif mempromosikan praktik kerja paksa.

Sementara itu pihak Kedutaan Besar (Kedubes) China di AS menolak untuk berkomentar.

Kementerian Luar Negeri China mengkritik penambahan daftar entitas yang dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh AS.

Mereka mengatakan langkah AS tersebut dapat meregangkan konsep keamanan nasional, menyalahgunakan kontrol ekspor, melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, dan mengganggu urusan dalam negeri China.

Beberapa perusahaan masuk dalam ke daftar hitam adalah KTK Group Co, Tanyuan Technology Co, Esquel Textile Co, dan lain-lain.

Pada April, Esquel membantah menggunakan tenaga kerja paksa dari etnik Uighur dan minoritas lain dari Xinjiang.

Pada 1 Mei, Dinas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS memasukan Hetian Haolin Hair Accessories Co ke dalam daftar hitam.

CBP menyetop impor produk rambut perusahaan tersebut karena mereka menemukan bukti perusahaan tersebut menerapkan kerja paksa.

Baca: Kasus Baru Covid-19 di China Mulai Menurun, Terbaru 8 Kasus Baru Ditemukan di Xinjiang

Pada 1 Juli, CBP mengamankan hampir 13 ton produk rambut dengan lebih dari 800.000 dollar AS atau setara Rp 11,8 miliar yang berasal dari Xinjiang.

Senator AS dari Partai Republik, Josh Hawley, mengatakan dia akan mengajukan undang-undang yang akan menghukum perusahaan di AS yang menerapkan kerja paksa dalam rantai pasokan mereka.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dan Kontan.co.id dengan judul: Perang dagang Amerika Serikat dengan China bakal memanas lagi, ini penyebabnya, dan AS - China Makin Tegang, AS Perintahkan China Tutup Konsulatnya di Houston

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan