Jumat, 5 September 2025

PPI Jepang Selenggarakan Assign 2020, Angkat Isu Kesehatan dan Ketahanan Mental

Tri mengimbau seluruh anggota PPI di Jepang yang hadir dalam acara tersebut agar saling berbagi pengalaman dengan narasumber.

Editor: Dewi Agustina
Richard Susilo
Berbagai pelajar asing sedang berfoto di Asakusa obyek wisata di Tokyo. 

Sehingga, masalah kesehatan mental menimbulkan tantangan besar untuk tidak hanya Indonesia, tetapi juga pembangunan global.

Dengan latar belakang inilah, ASSIGN 2020 mengusung isu kesehatan dan ketahanan mental pada simposium tahun ini.

Sebelum penyelenggaraan ASSIGN 2020, PPI Jepang telah melakukan studi pendahuluan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan mulai bulan Desember 2018 sampai Mei 2019 dan juga penyebaran kuesioner mengenai kesehatan mental mahasiswa Indonesia di Jepang.

Baca: Ketua Asosiasi Dokter Minta Anggota Parlemen Jepang untuk Tidak Menjalani Liburan Musim Panas

FGD ini dibagi menjadi tiga topik utama yaitu kesehatan mental dalam lingkup sains dan teknologi, lingkup sosial dan budaya, dan lingkup ekonomi.

Hasil dari kuesioner dan FGD ini dibawa ke simposium ASSIGN 2020 untuk lebih lanjut dibahas dan dikerucutkan agar bisa menjadi rekomendasi yang tepat sasaran.

"Fokus kami pada kesehatan mental adalah sebagai bentuk kepedulian PPI Jepang terhadap pelajar dan mahasiswa Indonesia pada umumnya, khususnya mahasiswa Indonesia di Jepang. Tidak hanya kesehatan fisik yang diperlukan untuk kelancaran studi dan membangun masa depan, namun juga kesehatan mental. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi pelopor bagi berbagai institusi, lembaga, dan organisasi-organisasi lain untuk lebih memperhatikan hal-hal terkait kesehatan mental," kata Ketua PPI Jepang Periode 2019-2020, Elza Firdiani Sofia.

"Kami berharap bahwa rangkaian focus group discussion (FGD) dan ASSIGN 2020 ini dapat memberi perspektif baru dan rekomendasi yang tepat sasaran bagi pemerintah Indonesia terhadap kesehatan mental mahasiswa Indonesia yang ada di luar negeri, terutama Jepang," kata Ketua Panitia Penyelenggara ASSIGN 2020 yang juga Sekretaris Jenderal PPI Jepang Periode 2019-2020, Johannes Nicolaus Wibisana..

Dikarenakan acara ASSIGN 2020 diputuskan dilaksanakan secara daring, kami mengharapkan partisipasi mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia, untuk memberi lebih banyak perspektif dan masukkan terhadap hasil dari ASSIGN 2020 tahun ini," ujarnya.

Baca: Hari Ini 463 Warga Tokyo Jepang Terpapar Covid-19, Total Terinfeksi Sudah 12.228 Orang

Diselenggarakan selama dua hari, ASSIGN 2020 menghadirkan 3 pembicara utama, 3 panelis diskusi dan 3 fasilitator diskusi parallel.

Pada hari pertama, sesi keynote speech menghadirkan Dr. Ir. Hamka Hendra Noer, MSi, selaku Asisten Deputi Bidang Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia; Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ. selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;

Dan Hasan Fawzi, S.T., MBA., M.M. selaku Direktur Pengembangan Bisnis, Bursa Efek Indonesia, memberikan pandangan tentang kesehatan mental mahasiswa dalam sudut pandang pemerintah Indonesia dan juga dampak ekonomi kepada kesehatan mental mahasiswa Indonesia.

Pada hari kedua, paparan diberikan oleh Dr. H. Mustadin Taggala, selaku Kepala Bagian Humas, Hukum dan Sistem Informasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia; dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ selaku praktisi medis dan staf ahli di Ibunda.id; dan Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D., Psikolog dari sisi praktisi dan akademisi.

Baca: Oppai Pub Susukino Hokkaido Jepang Bawa Sensasi Baru Antisipasi Corona

Selanjutnya, diskusi parallel diikuti oleh seluruh peserta simposium yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kesehatan mental dalam lingkup sains dan teknologi yang dipandu oleh Yuliana Hanami PhD., yang merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran;

Kesehatan mental dalam lingkup sosial budaya, dipandu oleh Syifa Adilla S.Psi, yang merupakan mahasiswa pascasarjana Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran, dan kesehatan mental dalam lingkup ekonomi, dipandu oleh Ahmad Zaky Zamany yang merupakan mahasiswa pascasarjana Osaka School of International Public Policy, Osaka University.

Pada akhir rangkaian ASSIGN 2020, simposium akan menghasilkan serangkaian rekomendasi berkaitan dengan kesehatan dan ketahanan mental yang akan diajukan kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian/Lembaga terkait dan juga kepada Pemerintah Jepang melalui lembaga setara yang terkait.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan