Demo Anti Pemerintah Thailand: Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa di Bangkok Tolak Keadaan Darurat
Pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand di pusat kota Bangkok menyuarakan penolakan atas penetapan keadaan darurat yang diberlakukan pada Kamis.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand di pusat Kota Bangkok menyuarakan penolakan atas penetapan keadaan darurat yang diberlakukan Kamis (15/10/2020).
Penetapan keadaan darurat itu disebut sebagai upaya pemerintah untuk membungkam aksi demo yang berlangsung sekira tiga bulan ini.
Mengutip Al Jazeera, para pengunjuk rasa membubarkan diri pada pukul 22.00 waktu setempat.
Mereka berjanji akan kembali ke tempat yang sama setiap hari dengan agenda rapat umum yang direncanakan Jumat (16/10/2020).
Baca juga: PM Thailand Prayuth Chan-ocha: Saya Tidak Akan Mundur
Baca juga: Panusaya, Mahasiswi Thailand yang Pemberani, Pimpin Aksi Menantang Monarki Thailand: Kini Ditahan

Aksi demo yang meluas itu menargetka Raja Maha Vajiralongkorn serta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang memimpin kudeta tahun 2014.
"Seperti anjing yang terpojok, kami berjuang sampai kematian kami," kata Panupong 'Mike Rayong' Jadnok, salah satu pemimpin protes kepada kerumunan.
“Kami tidak akan mundur. Kami tidak akan lari. Kami tidak akan pergi kemana-mana," teriaknya.
Baca juga: PM Thailand Umumkan Keadaan Darurat, Pemimpin Unjuk Rasa Anti-Pemerintah Ditangkap
Secara terpisah, Pavida Pananond, seorang profesor di Thammasat Business School mengaku tidak terkejut, orang-orang kembali ke jalan meski ada keputusan baru.
"Ada sentimen yang mendidih," katanya kepada Al Jazeera.
"Protes menunjukkan kedalaman amarah dan frustasi orang-orang di Bangkok," tambahnya.
Langkah-langkah darurat yang diberlakukan pada Kamis, melarang pertemuan lima orang atau lebih.

Baca juga: Produk Makanan dan Minuman asal Thailand Penetrasi Pasar Melalui E-commerce Indonesia
Tuntut pembebasan 40 aktivis
Lebih lanjut, para pengunjuk rasa kabarnya menuntut pembebasan sekira 40 aktivis yang ditangkap awal pekan ini.
"Bebaskan teman kita!" teriak kerumunan itu sembari memblokir persimpangan utama Bangkok.
Ratusan polisi anti huru hara siaga di depan mereka.