Minggu, 7 September 2025

Demo Anti Pemerintah Thailand: Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa di Bangkok Tolak Keadaan Darurat

Pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand di pusat kota Bangkok menyuarakan penolakan atas penetapan keadaan darurat yang diberlakukan pada Kamis.

Wason Wanichakorn /AP Photo
Seorang aktivis pro-demokrasi memberikan penghormatan dengan tiga jari, yang dipandang sebagai simbol perlawanan, di taman Sanam Luang di Bangkok. 

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand di pusat Kota Bangkok menyuarakan penolakan atas penetapan keadaan darurat yang diberlakukan Kamis (15/10/2020).

Penetapan keadaan darurat itu disebut sebagai upaya pemerintah untuk membungkam aksi demo yang berlangsung sekira tiga bulan ini.

Mengutip Al Jazeera, para pengunjuk rasa membubarkan diri pada pukul 22.00 waktu setempat.

Mereka berjanji akan kembali ke tempat yang sama setiap hari dengan agenda rapat umum yang direncanakan Jumat (16/10/2020).

Baca juga: PM Thailand Prayuth Chan-ocha: Saya Tidak Akan Mundur

Baca juga: Panusaya, Mahasiswi Thailand yang Pemberani, Pimpin Aksi Menantang Monarki Thailand: Kini Ditahan

Juru bicara Persatuan Mahasiswa Thailand Panusaya
Juru bicara Persatuan Mahasiswa Thailand Panusaya "Rung" Sithijirawattanakul (tengah) memberi hormat dengan tiga jari ala Hunger Games saat pengunjuk rasa anti-pemerintah mengelilinginya secara protektif selama unjuk rasa pro-demokrasi di Bangkok pada 20 September 2020 (Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Aksi demo yang meluas itu menargetka Raja Maha Vajiralongkorn serta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang memimpin kudeta tahun 2014.

"Seperti anjing yang terpojok, kami berjuang sampai kematian kami," kata Panupong 'Mike Rayong' Jadnok, salah satu pemimpin protes kepada kerumunan. 

“Kami tidak akan mundur. Kami tidak akan lari. Kami tidak akan pergi kemana-mana," teriaknya.

Baca juga: PM Thailand Umumkan Keadaan Darurat, Pemimpin Unjuk Rasa Anti-Pemerintah Ditangkap

Secara terpisah, Pavida Pananond, seorang profesor di Thammasat Business School mengaku tidak terkejut, orang-orang kembali ke jalan meski ada keputusan baru.

"Ada sentimen yang mendidih," katanya kepada Al Jazeera.

"Protes menunjukkan kedalaman amarah dan frustasi orang-orang di Bangkok," tambahnya.

Langkah-langkah darurat yang diberlakukan pada Kamis, melarang pertemuan lima orang atau lebih.

Aktivis pro-demokrasi meneriakkan slogan-slogan selama protes di Universitas Thammasat di Bangkok
Aktivis pro-demokrasi meneriakkan slogan-slogan selama protes di Universitas Thammasat di Bangkok (Sakchai Lalit/AP Photo)

Baca juga: Produk Makanan dan Minuman asal Thailand Penetrasi Pasar Melalui E-commerce Indonesia

Tuntut pembebasan 40 aktivis

Lebih lanjut, para pengunjuk rasa kabarnya menuntut pembebasan sekira 40 aktivis yang ditangkap awal pekan ini.

"Bebaskan teman kita!" teriak kerumunan itu sembari memblokir persimpangan utama Bangkok.

Ratusan polisi anti huru hara siaga di depan mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan