Virus Corona
Tim WHO Kunjungi Rumah Sakit Wuhan yang Rawat Pasien Virus Corona di Awal Pandemi
Tim WHO kunjungi rumah sakit Wuhan, di mana pemerintah mengatakan pasien dengan Covid-19 pertama di rawat setahun yang lalu.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (29/1/2021) tim World Health Organization (WHO) mengunjungi rumah sakit Wuhan, di mana pemerintah mengatakan pasien dengan Covid-19 pertama di rawat setahun yang lalu.
Mengutip Ap News, kunjungan tim WHO ini merupakan bagian dari misi pencarian fakta yang telah lama dinantikan terkait asal-usul virus corona.
Menjelang kunjungan lapangan di sekitar pusat kota Wuhan, anggota tim WHO dan pejabat China sebelumnya melakukan pertemuan langsung untuk kali pertama di hotel.
"Pertemuan tatap muka pertama dengan kolega kita," tulis virologi asal Beladan Marion Koopmans dalam twitnya Jumat pagi.
Baca juga: WHO Ingatkan Tahun Kedua Pandemi Covid-19 Bisa Lebih Sulit

Koopmans berkata, timnya dan pihak terkait tengah mendiskusikan program kunjungan mereka.
Menyoal kunjungan tim dari WHO ini, ahli epidemiologi Tiongkok terkemuka Liang Wannian, yang telah menjadi pemimpin tim tanggapan Tiongkok.
"Senang melihat kolega kita setelah pertemuan Zoom yang panjang," tulis Koopman dalam twitnya.
Baca juga: Otoritas Kesehatan China dan WHO Bahas Kerja Sama untuk Selidiki Asal Virus Corona di Wuhan
Setibanya di China, Tim WHO Karantina 14 Hari
Para peneliti menjalani karantina 14 hari setelah tiba di China dan selama waktu itu, mereka mengadakan video meeting.
Mereka keluar dari karantina pada Kamis (28/1/2021).
Anggota tim meninggalkan hotel dengan mobil dan tidak lama kemudian memasuki gerbang Rumah Sakit Pengobatan Terpadu China dan Barat Provinsi Hubei.
Menurut akun resmi pemerintah China tentang tanggapannya terhadap wabah awal, Dr Zhang Jixian adalah orang pertama yang melaporkan kasus.
Kemudian dikenal penyakit ini disebut sebagai "pneumonia yang tidak diketahui asalnya" di rumah sakit pada 27 Desember 2019.
WHO sebelumnya mengatakan lewat cuitan Twitter bahwa tim tersebut meminta "data kunci yang mendetail".

Kunjungi Pasar Huanan
Tim WHO juga berencana mengunjungi pasar, seperti Pasar Makanan Laut Huanan yang terkait dengan banyak kasus pertama, Institut Virologi Wuhan, dan laboratorium di fasilitas seperti Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan.
Misi tim telah menjadi muatan politik, karena China berusaha menghindari kesalahan atas dugaan salah langkah dalam tanggapan awal terhadap wabah tersebut.
"Semua hipotesis ada di meja saat tim mengikuti sains dalam pekerjaan mereka untuk memahami asal-usul virus COVID-19," terang WHO dalam cuitan twit.
Baca juga: WHO Minta Negara-Negara Bersabar Tunggu Pasokan Vaksin Covid-19

Butuh Waktu
Konfirmasi asal-usul virus kemungkinan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Menentukan sumber hewan wabah biasanya membutuhkan penelitian yang mendalam termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik dan studi epidemiologi.
Salah satu kemungkinannya adalah pemburu satwa liar mungkin menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan.
Pemerintah China telah mempromosikan teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin dimulai dengan impor makanan laut beku yang tercemar virus, sebuah gagasan yang ditolak mentah-mentah oleh para ilmuwan dan lembaga internasional.
Fokus yang mungkin dikerjakan para peneliti adalah institut virologi di kota.
Salah satu laboratorium penelitian virus top China, membangun arsip informasi genetik tentang kelelawar coronavirus setelah wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah 2003, atau SARS.
Klaster pertama Covid-19 terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019.
China telah melaporkan lebih dari 89.000 kasus dan 4.600 kematian, dengan sebagian besar kasus baru terkonsentrasi di timur laut yang dingin, di mana penguncian lokal dan pembatasan perjalanan diberlakukan untuk menahan wabah.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)