Warga Singapura serbu situs Singapore Airlines hingga sempat ‘down’, tapi tidak bisa ke Indonesia
Mulai 19 Oktober, penduduk Singapura bisa bebas bepergian ke 10 negara tanpa harus menjalani karantina dan dengan jumlah tes PCR yang lebih
Indonesia tidak masuk daftar itu.
Di lain pihak, pada Senin (11/10), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Singapura tidak masuk dalam daftar 18 negara yang warganya diperbolehkan masuk ke Indonesia.
Pasalnya, menurut Luhut, Singapura belum memenuhi standar level 1 dan 2 sesuai dengan ketentuan WHO.
"Nama negara yang akan diumumkan ada 18 negara, saya kira Singapura belum termasuk karena belum memenuhi persyaratan atau standar level 1, level 2 sesuai dengan WHO," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Antara.
Bagaimanapun, tidak semua orang di Singapura terburu-buru ingin ke luar negeri.
"Saya pikir masih banyak yang risau dengan angka [kasus Covid]. Sebulan ini ada 3.000 kasus dan saya pikir banyak orang ingin pendekatan nol Covid," ujar Phik See, kepala operasi sebuah perusahaan.
Beberapa orang mengaku menunggu negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Indonesia, masuk dalam daftar negara yang bisa didatangi.
Namun, apapun peraturannya, akan ada orang yang tidak puas, kata Quek.
"Orang Singapura rata-rata suka mengeluh. Tidak bisa pergi, mengeluh; bisa pergi, mengeluh.
"Ironi bahwa orang Singapura begitu tertata dalam banyak hal, tapi mereka suka berbuat hal-hal spontan seperti bepergian."