Omicron: Seperti apa dan bagaimana asal muasal varian Covid yang menyebar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi
Terdapat sejumlah hipotesis tentang kemunculan varian virus corona yang kini memicu kecemasan publik. Namun orang pertama yang terinfeksi varian
Cara-cara mengatasi Omicron bisa berupa karantina wilayah atau pembatasan perjalanan, meskipun dua hal ini dikritik dan dianggap tidak efektif.
Semakin cepat varian baru terdeteksi, maka semakin banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengetahui segala hal tentangnya.
Apakah varian baru ini lebih menular? Apakah varian ini mereplikasi lebih cepat di dalam orang yang terinfeksi? Apakah menyebabkan penyakit yang lebih serius? Bisakah varian ini menghindari pertahanan kekebalan tubuh?
Sejumlah pertanyaan tadi bisa terjawab jika deteksi terhadap varian baru sebuah virus bisa secara cepat dilakukan.
Pertanyaan soal "bagaimana" juga sama pentingnya untuk segera dijawab.
Jika Omicron benar-benar berevolusi dalam tubuh seorang pasien yang sistem kekebalannya yang terganggu, maka pemantauan terhadap orang-orang seperti itu akan menjadi sangat krusial dalam memerangi Covid.
"Kami sekarang memiliki lebih banyak data yang menunjukkan hubungan antara varian dan orang dengan gangguan kekebalan dengan infeksi Covid kronis," kata Larry Corey, virolog di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, Seattle, Amerika Serikat.
"Namun kelompok orang ini belum muncul sebagai komponen penting dari strategi pencegahan Covid," tuturnya.
Bagaimana Omicron bisa berkembang dalam tubuh satu orang?
Para ilmuwan memiliki serangkaian petunjuk untuk membuat "tebakan ilmiah" tentang bagaimana Omicron muncul.
Lessells mencatat, Omicron secara substansial berbeda dengan varian virus corona yang sebelumnya muncul.
"Analisis genetik telah menunjukkan bahwa Omicron berada di cabang 'pohon keluarga' yang sama sekali berbeda," ujarnya.
Lebih penting lagi, garis genetika Omicron tidak memiliki rekam jejak mutasi perantara yang lebih baru. Versi terdekat, kata Lessells, berasal dari pertengahan tahun 2020.
Kesenjangan itu menunjukkan Omicron yang sangat bermutasi berevolusi "di bawah radar", kata Francois Balloux, Profesor Sistem Biologi Komputasi di University College London.
"Varian ini telah melompat entah dari mana," ujarBalloux. Dan mutasi tersebut sangat, sangat berbeda.