Konflik Rusia Vs Ukraina
Perjalanan Krisis Ukraina-Rusia, Konflik Berjalan 2 Bulan, Moskow Bantah Rencana Invasi
Rusia menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasannya dengan Ukraina sehingga memicu kecaman Barat tentang invasi yang bisa terjadi kapan saja
10 Januari 2022
Pejabat AS dan Rusia bertemu di Jenewa untuk pembicaraan diplomatik tetapi perbedaan tetap tidak terselesaikan karena Moskow mengulangi tuntutan keamanan yang menurut Washington tidak dapat diterima.
Baca juga: Siaga Perang, Rusia Disebut akan Serang Ukraina pada 16 Februari
Baca juga: AS Pindahkan Kedutaan Besar Ukraina dari Kiev ke Lvov
24 Januari 2022
NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur.
Beberapa negara Barat mulai mengevakuasi staf kedutaan yang tidak penting dari Kyiv.
AS menempatkan 8.500 tentara dalam siaga.
26 Januari 2022
Dikutip Al Jazeera, Washington memberikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan keamanan Rusia, mengulangi komitmen terhadap kebijakan "pintu terbuka" NATO sambil menawarkan "evaluasi yang berprinsip dan pragmatis" atas keprihatinan Moskow.
27 Januari 2022
Biden memperingatkan kemungkinan invasi Rusia pada Februari.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan bahwa China memberikan bobot politiknya di belakang Rusia dan memberi tahu AS bahwa "masalah keamanan sah" Moskow harus "ditanggapi dengan serius".
Baca juga: Warga Jepang di Ukraina yang Sudah Level-4, Diminta Pulang ke Negaranya
28 Januari 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tuntutan keamanan utama Rusia belum ditanggapi tetapi Moskow siap untuk terus berbicara.
Al Jazeera melaporkan Presiden Ukraina Zelenkskyy memperingatkan Barat untuk menghindari menciptakan "kepanikan" yang akan berdampak negatif terhadap perekonomian negaranya.
31 Januari 2022