Konflik Rusia Vs Ukraina
Kesaksian Mahasiswa asal Nigeria dan India, Alami Perlakuan Rasis di Perbatasan Ukraina
Terdapat tindakan rasisme yang dilakukan oleh tentara Ukraina di perbatasan terhadap warga dari negara lain.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Sri Juliati
Ia mengungkapkan, orang asal India dilarang untuk melewati perbatasan Ukraina.
“Terdapat tiga pos pemeriksaan yang perlu dilewati untuk bisa mencapai perbatasan. Banyak orang telantar di sana.”
“Mereka melarang orang asal India untuk melewati perbatasan,” jelas Saakshi.
Mengenai orang yang melarang tersebut, Saakshi mengatakan seluruhnya memakai seragam.
“Mereka mengizinkan 30 orang asal India untuk lewat hanya setelah 500 warga negara Ukraina terlebih dahulu.”
“Untuk mencapai perbatasan, Anda perlu berjalan sekitar empat sampai lima kilometer dari tempat pemeriksaan pertama ke tempat kedua.” jelasnya.
Baca juga: Kecoh Tentara Rusia, Ukraina Cabut Semua Rambu Jalan di Wilayahnya
“Warga negara Ukraina diberikan taksi dan bus untuk pergi sedangkan dari warga negara lain harus berjalan kaki.”
“Mereka sangat rasis kepada warga India dan warga negara lain,” imbuh Saakshi.
Selain itu, wanita berusia 22 tahun itu menambahkan adanya kekerasan dari penjaga perbatasan kepada mahasiswa yang menunggu di perbatasan Shehyni-Medyka.
Ia juga melihat pria asal India yang harus menunggu dalam waktu lama bersama dengan warga dari negara lain.
“Mereka sangatlah kejam. Pos pemeriksaan kedua adalah terburuk.”
“Ketika mereka membuka gerbang untukmu untuk melintasi perbatasan Ukraina, tentara Ukraina tidak mengizinkan pria dan remaja asal India untuk melintas.” ungkap Saakshi.
“Mereka hanya mengizinkan wanita asal India untuk lewat. Setelah wanita India melewati perbatasan, para pria dipukuli tanpa alasan jelas,” imbuhnya.
Saakshi juga menjadi saksi saat pria asal Mesir pingsan setelah dipukuli oleh tentara Ukraina.
“Aku melihat pria asal Mesir berdiri di depanku dengan tangan terikat kemudian karena hal tersebut, salah satu penjaga mendorongnya sekuat tenaga.”