Sabtu, 8 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kritik Biden, Donald Trump Mengaku Kepribadiannya Membuat AS Tidak Terlibat Perang

Mantan Presiden AS, Donald Trump mengklaim bahwa kepribadiannya membuat AS tidak terlibat dalam perang, soroti krisis Rusia dan Ukraina saat ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
MANDEL NGAN / AFP
Dalam file foto yang diambil pada 06 Januari 2021, Donald Trump menyemangati para pendukungnya dari The Ellipse dekat Gedung Putih di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS, Donald Trump mengklaim bahwa kepribadiannya membuat AS tidak terlibat dalam perang dan mengritik tanggapan Joe Biden atas krisis Ukraina.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat umum di Carolina Selatan pada Sabtu (12/3/2022).

Trump juga memperingatkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak akan menghentikan serangannya terhadap Ukraina.

"Berita palsu mengatakan kepribadian saya akan membawa kita ke dalam perang, tetapi sebenarnya kepribadian sayalah yang membuat kita keluar dari perang," kata Trump, menambahkan bahwa invasi ke Ukraina dapat menyebabkan Perang Dunia III.

"Saya melihat apa yang terjadi, karena jika Anda berpikir Putin akan berhenti, itu akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk," ujarnya, dikutip dari Newsweek

Baca juga: Lebih dari 2.100 Warga Sipil di Mariupol Tewas sejak Awal Invasi Rusia

Baca juga: Setengah dari Cadangan Devisa Rusia Dibekukan Gara-gara Sanksi Barat

Dokumentasi foto, Presiden AS Donald Trump dan putrinya Penasihat Senior Ivanka Trump berjalan ke pesawat Air Force One sebelum berangkat dari Pangkalan Cadangan Udara Dobbins di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021.  Anggota parlemen AS yang menyelidiki serangan Januari 2021 di Gedung Capitol pada 20 Januari 2022 meminta putri mantan presiden Donald Trump untuk bekerja sama secara sukarela dengan penyelidikannya.
Dokumentasi foto, Presiden AS Donald Trump dan putrinya Penasihat Senior Ivanka Trump berjalan ke pesawat Air Force One sebelum berangkat dari Pangkalan Cadangan Udara Dobbins di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021. Anggota parlemen AS yang menyelidiki serangan Januari 2021 di Gedung Capitol pada 20 Januari 2022 meminta putri mantan presiden Donald Trump untuk bekerja sama secara sukarela dengan penyelidikannya. (AFP)

Presiden AS ke-45 ini mengaku mampu berurusan dengan Rusia saat masih menjabat.

Menurutnya, tidak ada presiden yang lebih keras kepada Moskow selain dirinya.

"Saya yang menjatuhkan semua sanksi pada (Rusia) dan saya yang tidak dia (Putin) serang selama pemerintahan kita," katanya.

Trump juga mengklaim berhasil menyetop proyek pipa gas Nord Stream 2 yang mengalir dari Rusia ke Eropa Barat dan melewati Ukraina.

Selama pidatonya, Trump turut mengecam Presiden Joe Biden terkait krisis di Ukraina.

Ia menilai, Amerika Serikat kini tidak dihormati negara lain.

"Di bawah Joe Biden, Amerika tidak ditakuti atau dihormati. Tidak pernah ada waktu di mana negara kita diperlakukan seperti sekarang ini," ujar Trump.

"Negara-negara lain menguliahi kami dan memberi tahu kami apa yang harus dilakukan dan itulah mengapa kami melihat kekacauan dan kekacauan (dan) pertumpahan darah di seluruh dunia," pungkasnya.

Kendati demikian, ia menyebut Biden masih memiliki peluang untuk mengakhiri tragedi di Ukraina.

"AS harus menghilangkan ketergantungan pada energi Rusia dan kita berbicara tentang selamanya atau untuk waktu yang sangat lama karena tanpa uang yang masuk dari energi, Rusia tidak akan berfungsi," kata Trump.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved