Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Bersyukur Banyak Perusahaan Asing Angkat Kaki dari Rusia

Presiden Vladimir Putin mengaku senang banyak perusahaan asing yang angkat kaki dari Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," imbuhnya, dikutip dari Reuters

Zelensky mengeluhkan lambannya Uni Eropa (UE) untuk mencapai kesepakatan embargo minyak Rusia.

Ia mempertanyakan mengapa beberapa negara anggota blok tersebut diizinkan memblokir rencana itu.

Uni Eropa sedang membahas putaran keenam tindakan sanksi, termasuk embargo impor minyak Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Facebook Volodymyr Zelensky)

Baca juga: Badan Penyakit Uni Eropa: 219 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia

Baca juga: Wali Kota Severodonetsk: 1.500 Orang Tewas akibat Pertempuran Sengit Rusia dengan Ukraina

Langkah seperti itu membutuhkan kebulatan suara, tetapi Hungaria menentang gagasan itu untuk saat ini dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

"Berapa minggu lagi Uni Eropa akan mencoba menyepakati paket keenam?" tanya Zelensky.

Ia mengingatkan bahwa Rusia menerima satu miliar euro per hari dari blok 27 negara tersebut dari ekspor energi.

"Tekanan pada Rusia secara harfiah adalah masalah menyelamatkan nyawa."

"Setiap hari penundaan, kelemahan, berbagai perselisihan atau proposal untuk 'menenangkan' agresor dengan mengorbankan korban hanya berarti lebih banyak orang Ukraina yang terbunuh," ujar Presiden Ukraina ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan