Senin, 8 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

China Mulai Batasi Hubungan dengan Rusia untuk Hindari Sanksi Barat, Larang Maskapai Rusia Melintas

pemerintah China khawatir negaranya akan terdampak sanksi serupa, apabila tidak membatasi hubungan bilateral dengan Rusia

Editor: Inza Maliana
Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. 

Meski begitu, penasihat walikota Petro Andriushchenko mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa mencapai 20.000 ketika pencarian korban benar-benar dilakukan.

Baca juga: Ilmuwan Militer China Kembangkan Senjata Untuk Hancurkan Satelit Starlinknya Elon Musk

Perhitungan Andriushchenko itu bahkan sebelum sebuah teater di kota yang menampung hingga 1.200 warga sipil itu dihantam dan dihancurkan oleh pasukan Rusia Rabu malam.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu 'memilukan', sementara Joe Biden mencap Putin sebagai 'penjahat perang'.

Korban jiwa dari serangan itu tidak jelas.

Tetapi pejabat Kota mengatakan Kamis pagi bahwa evakuasi sedang berlangsung.

Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di dalam pada saat itu.

Meskipun jumlah korban tewas meningkat, pembicaraan damai antara kedua belah pihak terus berlanjut.

Baca juga: Pejabat Ukraina: Sekitar 80 Persen dari Severodonetsk Diduduki oleh Pasukan Rusia

Proposal konkret untuk gencatan senjata sedang dibahas.

Para perunding Rusia memberi penjelasan kepada wartawan tentang rencana 15 poin mereka untuk perdamaian, yang akan membuat Ukraina menyatakan netralitas dan membatasi angkatan bersenjatanya dengan imbalan penarikan Rusia.

Namun, kepala negosiator Ukraina Mikhailo Podolyak tidak tertarik pada rencana tersebut.

Ia hanya mengatakan bahwa kedua belah pihak telah membahasnya tetapi tidak mempertimbangkan posisi negosiasi Kyiv.

Proposal tersebut tidak menyebutkan Krimea dan Donbass - wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia sebelum invasi.

Presiden Zelensky kemudian menegaskan kembali bahwa integritas teritorial negaranya tidak untuk dinegosiasikan.

Baca juga: Gedung Putih: Sistem Roket yang Dikirim ke Ukraina Tidak Dimaksudkan untuk Menyerang di Dalam Rusia

AS Juga Sanksi Rusia di Bidang Pertahanan hingga Teknologi

Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia sebagai tanggapan atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan