Konflik Rusia Vs Ukraina
Pertempuran Sengit di Severodonetsk, Rusia Klaim Tewaskan Jenderal Ukraina
Konashenkov juga mengungkapkan bahwa pemukiman di Metyolkine di sebelah timur Severodonetsk juga telah diduduki.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Rusia mengklaim serangan mereka ke Severodonetsk, Ukraina Timur, akan berjalan sukses dan lancar.
Pasukan Vladimir Putin juga dilaporkan bakal terus melanjutkan bombardir ke target militer di Ukraina dan juga telah membunuh Jenderal Ukraina.
Kondisi itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Minggu (19/6/2022).
Konashenkov juga mengungkapkan bahwa pemukiman di Metyolkine di sebelah timur Severodonetsk juga telah diduduki.
“Penyerangan ke Severodonetsk sudah berkembang dengan sukses,” katanya dikutip dari Sky News.
Baca juga: Perusahaan Kripto Rusia Gunakan Sisa Gas Suar Gazprom Untuk Jalankan Operasional Tambang Bitcoin
Konashenkov juga menegaskan bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jarak jauh yang mengenai pusat komando di wilayah Dnipro.
Ia menegaskan serangan itu telah membuat jenderal Ukraina dan perwiranya tewas.
Namun, pernyataan Konashenkov tak bisa diverifikasi secara independen.
Severodonetsk memang menjadi lokasi pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Sebelumnya, Ukraina menegaskan telah berhasil memukul mundur Rusia dari kota tersebut.
Namun, serangan balik dari Moskow memang sudah diperkirakan bakal terjadi.
Ukraina timur memang menjadi fokus utama Rusia setelah memutuskan mundur dari Kiev, usai gagal menguasai Ibu Kota Ukraina itu.
Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina, dengan dalih operasi militer khusus pada 24 Februari.
Putin menegaskan penyerangan tersebut dilakukan untuk denazifikasi Ukraina yang disebutnya dipimpin oleh para simpatisan Nazi.
Selain itu juga karena permintaan dari pemimpin pemberontak di Donetsk dan Luhansk, yang didukung Rusia.
Perketat Cenhgkaraman
Pasukan Rusia juga makin memperketat cengkeraman di sekeliling ribuan tentara Ukraina dekat dua kota penting yang strategis di wilayah Donbas.
Kota di wilayah Ukraina Timur itu, sengit diperebutkan sehingga meningkatkan serangan di garis depan Ukraina, memaksa Ukraina bergegas kirimkan bala bantuan ke daerah tersebut, seperti laporan New York Times, Senin, (20/6/2022).
Pada hari pertempuran sengit, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Sekjen Organisasi Perjanjian Atlantik Utara NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan bahwa perang dapat berlanjut dan berlarut selama bertahun-tahun.
Mereka mendesak sekutu Barat Ukraina untuk menetap dalam jangka panjang ketika Rusia bergerak agresif melemahkan Ukraina melalui apa yang Johnson, tulis di The Sunday Times of London, disebut sebagai "kampanye hancur-hancuran".
Rusia membuat terobosan awal hari Minggu di Toshkivka, kota kecil di tenggara kota Sievierodonetsk dan Lysychansk, di mana pertempuran jalanan dan duel artileri yang kejam berkecamuk selama berminggu-minggu.
Sergei Haidai, gubernur militer regional pihak Ukraina mengakui Rusia "berhasil" di daerah Toshkivka tetapi mengatakan Moskow "menderita kekalahan" setelah artileri Ukraina bergerak mempertahankan Toshkivka.
Belum jelas siapa yang mengendalikan Toshkivka hari Minggu malam. Namun, jika pasukan Moskow akhirnya berhasil mengepung Sievierodonetsk dan Lysychansk, ribuan pejuang Ukraina yang mempertahankan kedua kota itu bisa terkepung.
Itu akan memberikan Kremlin kemenangan militer yang diperoleh dengan susah payah dan membawa pasukan Rusia selangkah lebih dekat untuk memenuhi tujuan Presiden Vladimir Putin merebut semua wilayah Donbas timur Ukraina.
"Pertempuran sengit di Sievierodonetsk terus berlanjut," kata Haidai, seraya menambahkan Rusia gagal dan menderita kerugian besar.
Komunikasi telepon di daerah itu terbatas, dan jembatan yang menuju ke Sievierodonetsk kini hancur, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang situasi di sana.
Institute for the Study of War, kelompok riset Washington, mengatakan Rusia membuat "keuntungan kecil" di sekitar kota tetapi serangannya di seluruh Donbas "sebagian besar terhenti."
"Pasukan Rusia kemungkinan akan dapat merebut Sievierodonetsk dalam beberapa minggu mendatang, tetapi dengan mengorbankan sebagian besar pasukan mereka di daerah kecil ini," kata institut itu dalam penilaian terbarunya.
Sumber: Sky News/The Sunday Times of London