Virus Corona
Dirjen WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Ada di Depan Mata
Dirjen WHO, Tedros Adhanom mengungkapkan pandangan optimisnya terkait akhir pandemi Covid-19 di dunia.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Daryono
"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," kata ahli epidemiologi senior WHO, Maria Van Kerkhove.
Dengan lebih dari 1 juta kematian tahun ini saja, pandemi tetap menjadi keadaan darurat secara global dan di sebagian besar negara.
"Gelombang musim panas Covid-19, didorong oleh Omicron BA.4 dan BA.5, menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir karena virus terus beredar di Eropa dan sekitarnya," kata juru bicara Komisi Eropa.
Pada Oktober mendatang, para ahli WHO akan menggelar pertemuan untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Menurut ahli, dunia telah berhasil melampaui fase darurat pandemi.
"Mungkin adil untuk mengatakan sebagian besar dunia bergerak melampaui fase darurat dari respons pandemi," kata Dr Michael Head, peneliti senior di bidang kesehatan global di Universitas Southampton.
Eropa, Inggris dan Amerika Serikat telah menyetujui vaksin khusus varian Omicron serta virus asli ketika negara-negara bersiap untuk meluncurkan kampanye booster musim dingin.
Di Amerika Serikat, Covid-19 awalnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Januari 2020.

Baca juga: Masyarakat Mulai Bosan, Satgas Ingatkan Situasi Masih Pandemi Covid-19
Baca juga: Sebaran Kasus Covid-19 14 September 2022: Tembus 2.799 Kasus, DKI Jakarta Kembali Tertinggi
Namun status itu telah diperbarui setiap tiga bulan sejak itu.
Departemen kesehatan AS akan memperbaruinya lagi pada pertengahan Oktober.
Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa pandemi belum berakhir, tetapi vaksin bivalen baru menandai perubahan penting dalam perang melawan virus.
Mereka memperkirakan bahwa satu vaksin tahunan yang serupa dengan suntikan flu akan memberikan perlindungan tingkat tinggi dan mengembalikan negara lebih dekat ke keadaan normal.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)