Selasa, 16 September 2025

Iran Memanas

Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Iran Bertambah Jadi 31 Orang

Pemerintah  memblok akses ke media sosial Instagram dan WhatsApp sebagai cara untuk menekan perkembangan gerakan demonstrasi.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/-
Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan demonstran Iran membakar tempat sampah di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP) 

“Saya menghubungi keluarganya dalam kesempatan pertama, dan saya memastikan kepada mereka bahwa kami akan melanjutkan penyelidikan atas insiden itu,” kata Raisi.

“Perhatian utama kami adalah perlindungan hak-hak setiap warga negara,” ujarnya.

Tentang kematian Amini, ia mengatakan pihak berwenang akan melakukan yang perlu dilakukan, dan tanggung jawab itu sekarang berada di tangan pengadilan.

Baca juga: Profil Mahsa Amini, Wanita yang Tewas di Tangan Polisi hingga Memicu Protes Massal di Iran

Mahsa Amini Tewas Dianiaya Polisi Karena Tak Berjilbab

Ayah dari Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang kematiannya telah menyebabkan gelombang protes besar di seluruh Iran, menuduh pihak berwenang berbohong.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC Persia, Amjad Amini mengatakan bahwa dia tidak diizinkan untuk melihat laporan otopsi putrinya.

Amjad juga menyangkal tudingan yang menyebut anaknya memiliki masalah kesehatan yang buruk.

Dia mengatakan beberapa saksi telah memberi tahu keluarga bahwa anaknya dipukuli dalam tahanan polisi.

Pihak berwenang Iran telah membantah tudingan itu.

Mahsa Amini ditahan karena diduga melanggar aturan berhijab.

Perempuan Kurdi dari kota barat laut Saqez itu meninggal di Rumah Sakit Teheran pada hari Jumat, setelah berada selama tiga hari dalam keadaan koma.

Penangkapan Mahsa

Pihak berwenang Iran mengatakan Amini tidak dianiaya, tetapi menderita "gagal jantung mendadak" setelah dia ditahan di Teheran oleh polisi moral negara itu.

Tetapi Amjad mengatakan saudara laki-laki korban berusia 17 tahun, Kiarash, yang ada di sana ketika penahanan, diberitahu bahwa Amini telah dipukuli.

"Anak saya bersamanya. Beberapa saksi mengatakan kepada anak saya bahwa dia [Amini] dipukuli di dalam mobil van dan di kantor polisi," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan