Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Polandia Dirudal, Joe Biden Gelar Rapat Darurat dengan Pemimpin Negara G7 dan NATO di KTT G20.

Joe Biden langsung menggelar rapat darurat dengan para pemimpin negara G7 dan NATO di sela KTT G20 setelah mendapat kabar Polandia diserang rudal.

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Choirul Arifin
AFP/FIRDIA LISNAWATI
Dari kiri ke kanan: Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Jepang Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel menghadiri pertemuan darurat untuk membahas serangan rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina di sela-sela KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia Bali pada 16 November 2022. (Photo by Firdia Lisnawati / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden langsung menggelar rapat darurat dengan para pemimpin negara G7 dan Organisasi Pakta Negara Atlantik Utara (NATO) di sela KTT G20 di Nusa Dua Bali, Rabu 16 November 2022 setelah mendapat kabar Polandia terkena serangan rudal di dekat perbatasan dengan Ukraina, pada Selasa.

Pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan ini adalah Joe Biden sendiri bersama perdana menteri [PM] Kanada, PM Jepang, PM Spanyol, PM Italia, Presiden Prancis, dan PM Inggris.

Semua yang ikut rapat adalah anggota NATO, kecuali Jepang.

Kepada wartawan di Nusa Dua Bali, Biden mengatakan serangan rudal yang menghantam perbatasan Polandia kemungkinan bukan ditembakkan dari wilayah Rusia.

"Itu (serangan rudal) kemungkinan bukan ditembakkan dari Rusia," kata Biden usai
menggelar rapat darurat Rabu (16/11/2022) pagi.

Biden mengatakan, AS dan sekutu sepakat mendukung kuat investigasi serangan rudal
ini yang menewaskan dua orang. Namun, ia belum bisa menjabarkan respons apa yang
akan dilakukan AS dan sekutu terutama NATO soal serangan rudal ini.

"Saya akan memastikan kita mengetahui apa yang benar-benar terjadi. Baru setelah itu kita akan menentukan bersama-sama lankah selanjutnya. Ada kebulatan suara di antara kepala
negara yang hadir tadi," ucap Biden merujuk pada rapat darurat negara G7 plus.

Meski belum dipastikan serangan rudal ke Polandia itu dilakukan Moskow, Biden tetap
mengutuk Rusia yang terus melancarkan serangan ke Ukraina di hari yang sama.

Baca juga: Politisi Polandia: Insiden Rudal adalah Provokasi Ukraina Minta Lebih Banyak Dukungan

Serangan terbaru Rusia ke Ukraina itu pun terjadi kala KTT G20 menyerukan deeskalasi
perang antara kedua negara.

"Serangan ini meneruskan kebrutalan dan ketidakmanusiawian yang telah mereka
(Rusia) tunjukkan selama perang melawan kota-kota Ukraina dan infrastruktur sipil.
Benar-benar tidak masuk akal apa yang mereka lakukan, benar-benar tidak masuk
akal," kata Biden.

Baca juga: Kremlin Puji Respons Terukur AS Berkait Insiden Rudal di Polandia

"Pada saat dunia berkumpul di G20 untuk mendesak deeskalasi, serangan Rusia terus meningkat di Ukraina. Ada puluhan serangan rudal," paparnya.

Telepon Presiden Polandia

Joe Biden juga sudah menelepon Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu pagi setelah terjadinya insiden ledakan serangan rudal di Polandia yang diduga berasal dari Rusia.

Laporan Associated Press menyebut Biden yang tengah berada di Bali dalam rangka KTT G20 dibangunkan oleh para stafnya tak lama setelah munculnya berita ledakan rudal di Polandia.

Titik merah yang menunjukkan peta lokasi penembakan rudal Rusia ke wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Aksi penembakan ini menyebabkan dua warga Polandia tewas.
Titik merah yang menunjukkan peta lokasi penembakan rudal Rusia ke wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Aksi penembakan ini menyebabkan dua warga Polandia tewas. (Sky News)

Joe Biden kemudian menghubungi Duda pada Rabu pagi untuk menyampaikan 'belasungkawa mendalam' atas meninggalnya dua warga Polandia akibat ledakan rudal
itu.

Baca juga: Presiden Andrzej Duda: Kemungkinan Besar Rudal Pertahanan Udara Ukraina Hantam Polandia

Lewat akun Twitter resminya, Biden mengunggah sebuah foto yang menunjukkan dirinya sedang duduk di kursi dan berbicara via telepon dengan Duda.

Tampak penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan duduk di sofa di hadapan
Biden.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga duduk di sofa, tak jauh dari keduanya, tampak mendengarkan percakapan telepon itu sembari mencatat.

Foto yang dirilis Gedung Putih via akun Twitter resmi Presiden AS, @POTUS, itu menunjukkan momen tidak biasa saat Biden berpenampilan santai dengan hanya mengenakan kaos dan celana panjang warna krem.

Baca juga: NATO: Ledakan di Polandia Kemungkinan Disebabkan oleh Rudal Ukraina

Blinken juga terlihat berpenampilan santai dengan kaos dan celana jeans warna biru tua. Hanya Sullivan yang terlihat masih mengenakan kemeja putihnya dalam foto tersebut.

"Saya berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk menyampaikan
belasungkawa mendalam saya atas hilangnya nyawa di Polandia Timur dan menawarkan dukungan penuh kami untuk penyelidikan Polandia atas ledakan itu," demikian pernyataan Biden menyertai foto itu.

"Kami akan tetap berkomunikasi erat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang tepat saat prosesnya berlangsung," imbuh pernyataan itu.

Senada dengan Biden, negara G7 bersama perwakilan Uni Eropa serta NATO juga mengutuk keras serangan rudal Rusia ke Ukraina pada Selasa lalu. Rusia dilaporkan menembakkan setidaknya 90 rudal rudal ke sejumlah wilayah di Ukraina.

Serangan rudal itu berlangsung ketika negara G20, termasuk Rusia, menggelar pertemuan puncak di Nusa Dua, Bali.

"Kami mengutuk serangan rudal biadab yang dilakukan Rusia ke kota-kota Ukraina dan infrastruktur sipil pada Selasa," bunyi pernyataan bersama negara G7-NATO usai menggelar rapat darurat di Nusa Dua.

Di sisi lain Rusia membantah telah menembakkan rudal ke Polandia. Kementerian Pertahanan Rusia membantah tudingan menembakkan rudal ke Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Moskow menyebut tudingan itu provokasi untuk meningkatkan ketegangan.

"Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket Rusia
di Przewodow (dekat perbatasan Ukraina)," kata kementerian pertahanan Rusia dalam
pernyataan yang diunggah online.

"Tenaga senjata Rusia tidak melancarkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina dan Polandia," tambahnya, seperti diberitakan AFP, Selasa (15/11).(tribun network/afp/dod)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan