Minggu, 16 November 2025

Kemajuan Sistem Kesehatan Pakistan Disebut Terhambat karena Seringnya Pergantian Menteri

Pakistan disebut-sebut mengalami masalah internal di Kementerian Kesehatan, dengan sering terjadinya pergantian menteri.

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar X
Bendera Pakistan - Pakistan disebut-sebut mengalami masalah internal di Kementerian Kesehatan, dengan sering terjadinya pergantian menteri. 

Ringkasan Berita:
  • Instabilitas kepemimpinan di Kementerian Kesehatan Pakistan menjadi akar masalah, karena pergantian menteri dan pejabat tinggi setiap beberapa bulan.
  • Bukan karena kurangnya tenaga medis, program kesehatan masyarakat sering macet sebelum berjalan akibat kebijakan yang berubah-ubah.
  • Krisis semakin diperburuk oleh tantangan iklim, kurangnya pendanaan, dan pengawasan yang lemah.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakistan disebut-sebut mengalami masalah internal di Kementerian Kesehatan, dengan sering terjadinya pergantian menteri atau pejabat tinggi lain.

Pergantian menteri bahkan dilakukan dalam hitungan bulan. 

Asosiasi Medis Islam Pakistan (PIMA), mengkhawatirkan masalah sektor kesehatan ini, dan menyebut adanya kerusakan sistemik karena pengangkatan pejabat disebut hanya dilakukan berbasis politik, bukan karena prestasi atau rekam jejak seseorang.

“Kami menyaksikan kerusakan sistemik dalam kesehatan masyarakat akibat penunjukan yang didasarkan pada favoritisme dan kepentingan politik,” tutur Prof. Atif Hafeez Siddiqui dari PIMA, seperti dikutip dari Islamkhabar, Minggu (16/11/2025).

Menurutnya, setiap pengangkatan baru disertai dengan pernyataan reformasi.

Namun setiap kali terjadi pergantian jabatan, janji-janji tersebut lenyap dalam kelambanan birokrasi. 

Hasilnya, sistem perawatan kesehatan yang terhambat oleh ketidakstabilan yang terus-menerus, tidak mampu menerapkan kebijakan yang berarti atau memberikan layanan yang konsisten kepada populasi yang sangat membutuhkan keduanya.

Krisis perawatan kesehatan di Pakistan sering kali disebabkan oleh kekurangan sumber daya, kurangnya keahlian medis, atau tekanan populasi.

Namun, masalahnya bukan terletak pada ketersediaan tenaga kerja, melainkan pada kurangnya kontinuitas administrasi.

Pakistan memiliki banyak sekali dokter, perawat, dan tenaga kesehatan profesional yang terampil. 

Namun kemampuan mereka untuk memberikan perawatan berkualitas tidak didukung kerangka tata kelola yang terus berubah.  

Rumah sakit kewalahan, klinik-klinik di pedesaan terus-menerus kekurangan peralatan, dan inisiatif-inisiatif kesehatan masyarakat tersendat sebelum sempat mendapatkan momentum. Kegagalan-kegagalan ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan di tingkat individu, melainkan oleh disfungsi struktural di tingkat atas.

Visibilitas vs Reformasi Sistemik

Ketika kepemimpinan menteri berubah setiap beberapa bulan, strategi jangka panjang menjadi mustahil tercapai.

Kebijakan yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dilaksanakan, entah itu memperkuat jaringan perawatan primer, memperluas cakupan vaksinasi, atau meningkatkan infrastruktur rumah sakit, ditinggalkan di tengah jalan atau diubah setiap kali terjadi perombakan. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved