Jumat, 5 September 2025

Presiden Joe Biden: Amerika Tidak Merencanakan Latihan Nuklir Bersama Korea Selatan

Baik Biden ataupun Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai batalnya rencana latihan militer itu.

AFP/SAUL LOEB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Joe Biden membantah pernyataan presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menyebut tentara Pentagon saat ini tengah merencanakan latihan nuklir bersama militer Seoul. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden membantah pernyataan presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menyebut tentara Pentagon saat ini tengah merencanakan latihan nuklir bersama militer Seoul.

"Tidak ada pembahasan mengenai latihan nuklir bersama dengan Korea Selatan," jelas Biden.

Pernyataan ini dilontarkan pada Selasa (3/1/2022), baik Biden ataupun Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai batalnya rencana latihan militer itu.

Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Dukung Uni Afrika Jadi Anggota Tetap G20

Namun melansir dari Al Jazeera, pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan klaim dari korea Selatan yang pada Senin (2/1/2022) kemarin yang menyatakan bahwa Pentagon dan Seoul akan menjajaki latihan nuklir bersama.

Yoon menjelaskan langkahnya ini dilakukan untuk melawan ancaman Korea Utara yang kian agresif, dengan mengembangkan rudal balistik antarbenua baru dan meningkatkan persenjataan nuklir yang lebih besar untuk melawan ancaman yang dipimpin AS.

Munculnya pernyataan Biden yang kontradiktif dan bertentangan dengan klaim presiden Yoon, lantas memicu kebingungan pemerintah Korea Selatan.

Sejumlah pihak menilai tindakan Biden dilakukan untuk mencegah memanasnya perang dingin yang tengah terjadi di Asia.

 “Saya melihat ini sebagai upaya Presiden Yoon dan pemerintahan Biden untuk meyakinkan pemerintah dan rakyat Korea Selatan, tetapi  komitmen AS tetap solid,” ujar Thomas Countryman, mantan wakil menteri luar negeri AS untuk pengendalian senjata.

Situasi geopolitik di Asia Tenggara yang kian bergejolak akibat serangkaian tindakan uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara, telah memicu kekhawatiran jutaan masyarakat akan adanya perang seperti yang dialami Ukraina.

Baca juga: Lawan Ancaman Kim Jong Un, Korea Selatan Ajak AS Gelar Latihan Militer Dengan Senjata Nuklir

Alasan ini yang mendorong Biden untuk mengurangi atensinya agar tak memprovokasi Korea Utara, sebelum Korea Utara menggila dengan meluncurkan puluhan rudal ke kawasan perbatasan Korsel dan Jepang, Biden sempat mengajak pimpinan Korea Utara melakukan dialog pencegahan penggunaan senjata nuklir.

Akan tetapi tawaran tersebut tak kunjung diindahkan oleh Korut, justru presiden Kim Jong Un terus memacu produksi senjata.  Bahkan di malam tahun baru 2023 Korea Utara dilaporkan telah menembakkan rudal balistik jarak pendek di Kawasan lepas pantai timurnya di pada Minggu (2/1/2023),.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan