Rabu, 10 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tembak Jatuh Drone AS, NATO Murka: Ancam Ambil Langkah Agresif

NATO mengancam akan meningkatkan kehadirannya di Laut Hitam setelah jet tempur Rusia menabrak jatuh drone militer AS, Selasa (14/3/2023) lalu.

USN
NATO mengancam akan meningkatkan kehadirannya di Laut Hitam setelah jet tempur Rusia menabrak jatuh drone militer AS, Selasa (14/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengancam akan meningkatkan kehadirannya di Laut Hitam setelah jet tempur Rusia menabrak jatuh drone militer AS, Selasa (14/3/2023).

"Kesalahan yang dilakukan Rusia, dianggap sebagai kecaman dan démarche (langkah politik) bagi Amerika Serikat. Sehingga NATO tak segan untuk mengintensifkan kehadiran mereka di kawasan Laut Hitam dalam beberapa jam," kata mantan Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Hertling.

Sebelum tabrakan terjadi, Hertling menjelaskan pesawat tak berawak militer AS sedang melakukan misi rutin di wilayah udara internasional tepatnya di atas laut hitam.

Namun secara mengejutkan pada pukul 7 pagi, 2 jet tempur Rusia mencoba untuk mencegat drone AS.

Karena manuver tersebut, salah satu pesawat Su-27 milik Rusia menghantam baling-baling drone MQ-9 AS. Meski tak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Tabrakan tersebut menyebabkan drone MQ-9 Reaper yang merupakan pesawat tak berawak untuk membantu militer AS menjalankan pengawasan ketinggian, terpaksa melakukan pendaratan darurat di perairan internasional.

"Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9. Itu merupakan pelanggaran hukum internasional yang sembrono, tidak ramah dan tidak profesional," katanya.

Kedutaan Besar Rusia di Washington, tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait tabrakan tersebut.

Baca juga: Jet Rusia Tabrak Drone Pengintai AS di Laut Hitam, Kemenlu Rusia Bantah Sengaja Melakukannya

AS menganggap tindakan yang dilakukan Rusia sebagai pelanggaran hukum yang disengaja yang dapat memicu konfrontasi langsung dengan Washington, seperti yang dikutip dari CNBC International.

Pasca insiden tersebut, Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS sedang dalam proses memanggil Duta Besar Rusia Anatoly Antonov untuk membahas pelanggaran hukum yang dilakukan Moskow.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-371: Moskow Cegat 2 Percobaan Serangan Drone Kyiv

“Kami telah berkomunikasi dengan jajaran tingkat tinggi, dengan sekutu dan mitra kami sebelumnya, untuk memberi tahu mereka tentang insiden ini dan memberi tahu mereka apa yang kami ketahui," kata Price dalam panggilan konferensi dengan wartawan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan