Popularitasnya Anjlok Gara-gara RUU Reformasi Pensiun, Macron Siap untuk 'Tidak Populer'
Macron pun tetap berpegang teguh pada keputusannya untuk meningkatkan usia pensiun di Prancis dari 62 menjadi 64 tahun.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Dewi Agustina
AFP/JULIEN DE ROSA
Aktivis Prancis Jean-Baptiste Redde, juga dikenal sebagai Voltuan (Tengah), memegang plakat bertuliskan Macron, harus mundur selama rapat umum pada hari kedua pemogokan nasional dan protes atas usulan reformasi pensiun pemerintah, di Paris pada 31 Januari 2023 - Prancis bersiap menghadapi pemblokiran transportasi besar-besaran, dengan pemogokan massal dan protes akan melanda negara itu untuk kedua kalinya dalam sebulan sebagai keberatan atas rencana peningkatan usia pensiun dari 62 menjadi 64. (Photo by JULIEN DE ROSA / AFP)
Aksi Mogok kerja juga dilaporkan terjadi di banyak sektor industri lainnya, bahkan meluas hingga ke para sopir truk dan petugas pengambil sampah.
Kendati pemerintah setempat belum melaporkan adanya korban jiwa dalam demo ini, namun aksi serupa diperkirakan akan kembali terjadi kembali pada Sabtu (11/3/2023).
Apabila Presiden Emmanuel Macron tak kunjung mengubah sikap kakunya yang dapat menyebabkan situasi di Prancis pecah dan memanas.
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Timnas Voli Indonesia Gagal ke 16 Besar Piala Dunia Voli U21 2025 Putra usai Kalah dari Prancis 3-0 |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: Indonesia Kalah dari Prancis di Set I, Tiket 16 Besar Sulit |
![]() |
---|
Sekelompok Anak-anak Israel Ditolak Masuk Taman Rekreasi di Prancis |
![]() |
---|
Misi Besar Prancis di Kejuaraan Dunia BWF 2025, Ingin Akhiri Puasa Medali di Rumah Sendiri |
![]() |
---|
Prediksi Skor PSG vs Angers di Liga Prancis: Beda Kualitas, Les Parisiens di Atas Angin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.