50 Tahun perang Vietnam, mengapa AS kalah dalam pertempuran ini?
Pada peringatan 50 tahun sejak penarikan terakhir pasukan AS, kami mewawancarai dua ahli untuk menjelaskan mengapa AS kalah dalam…
Namun Middup mempertanyakan apakah pasukan tempur AS benar-benar perlu dikerahkan di Vietnam. Pertanyaan yang sama juga dilontarkan oleh Profesor Tuong Vu, Kepala Departemen Ilmu Politik di Universitas Oregon di AS.
Pasukan AS tidak cocok untuk jenis pertempuran ini
Film-film Hollywood sering menggambarkan bagaimana tentara muda AS berjuang menghadapi kondisi di hutan, sedangkan pemberontak Viet Cong dengan terampil menavigasi semak-semak yang lebat untuk melancarkan serangan mendadak.
"Pasukan berskala besar mana pun akan kesulitan bertempur di kondisi di mana pasukan AS diminta berperang," kata Middup.
"Ada area-area yang merupakan hutan paling lebat di Asia Tenggara," tuturnya.
Namun menurutnya, perbedaan kemampuan antara kedua belah pihak mungkin dibesar-besarkan.
"Ada mitos yang muncul selama perang bahwa Angkatan Darat AS tidak bisa menghadapi lingkungan, entah bagaimana Vietnam Utara dan Viet Cong lebih terbiasa dengan itu. Itu tidak benar," kata dia.
"Tentara Vietnam Utara dan Viet Cong juga berjuang keras untuk bertempur di lingkungan ini."
Menurut Middup, yang lebih berpengaruh adalah para pasukan pemberontak yang memilih waktu dan lokasi pertempuran. Mereka bisa mundur ke area yang aman di seberang perbatasan di Laos dan Kamboja, di mana pasukan AS biasanya dilarang mengejar.
Bagi Profesor Vu, fokus AS untuk memerangi gerilyawan Viet Cong yang menyebabkan kekalahan.
"Pemberontak di selatan tidak akan pernah bisa mengalahkan Saigon," katanya kepada BBC.
Tapi kesalahan strategis ini memungkinkan pasukan reguler dari Angkatan Darat Vietnam utara memasuki wilayah selatan, dan kekuatan infiltrasi inilah yang akan memenangkan perang.
AS kalah dalam perang di negaranya sendiri
Perang ini sering dijuluki sebagai "perang televisi pertama" dengan masifnya peliputan media yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 1966, Arsip Nasional AS memperkirakan bahwa 93% keluarga AS memiliki TV. Siaran yang mereka tonton tidak selalu disensor dan kerap dibandingkan dengan perang-perang sebelumnya.
Itu sebabnya, tembakan di sekitar kompleks kedutaan AS di Saigon selama serangan Tet begitu berpengaruh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.