Selasa, 7 Oktober 2025

China Gelar Latihan Militer Hari Kedua, Taiwan Pantau Pergerakan Pasukan Roket Beijing

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan sedang memantau pergerakan Pasukan Roket Beijing, ketika China memulai latihan militer

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Hongkong FP
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen 

Topik tersebut sering menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Beijing.

Beijing menganggap Tsai sebagai separatis dan telah menolak seruannya yang berulang kali untuk melakukan pembicaraan.

Sedangkan Tsai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

*Pesawat Tempur dan Kapal Perang China*

Selama tiga tahun terakhir ini, China telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan.

Beijing menerbangkan pesawat-pesawat tempurnya secara rutin di sekitar Taiwan, meskipun tidak di wilayah udara teritorialnya atau di atas pulau itu.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan pada Minggu pagi bahwa dalam 24 jam sebelumnya, mereka telah melihat 71 pesawat angkatan udara dan sembilan kapal angkatan laut China di sekitar Taiwan.

Kementerian tersebut menerbitkan sebuah peta yang menunjukkan sekitar setengah dari pesawat-pesawat tersebut, termasuk Su-30 dan J-11, melintasi garis median Selat Taiwan, yang selama bertahun-tahun berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak.

Kementerian Pertahanan Taiwan telah mengindikasikan bahwa semua 71 pesawat telah melintasi garis tersebut pada Sabtu (8/4/2023).

Namun, kementerian itu mengklarifikasi jumlah tersebut hari ini dengan peta yang menunjukkan di mana penyeberangan dilakukan dan oleh berapa banyak pesawat.

Media pemerintah China mengatakan pesawat-pesawat tersebut dipersenjatai dengan senjata tajam.

Jet-jet angkatan udara Taiwan juga biasanya membawa senjata tajam ketika mereka bergegas untuk menghalau serangan China.

Dewan Urusan Kelautan Taiwan, yang menjalankan Pasukan Penjaga Pantai, mengeluarkan rekaman di saluran YouTube-nya pada Sabtu.

Rekaman tersebut menunjukkan salah satu kapalnya membayangi kapal perang China, meskipun tidak memberikan lokasi yang tepat.

"Anda secara serius merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional. Tolong segera berbalik dan pergi. Jika Anda terus melanjutkan, kami akan mengambil tindakan pengusiran," kata seorang perwira Penjaga Pantai melalui radio kepada kapal China.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved