Selasa, 12 Agustus 2025

Kelompok OPM Egianus Kogoya ancam 'tembak' pilot Susi Air - tuntut dialog dengan 'utusan resmi Presiden Jokowi'

Mantan negosiator antara pemerintah dengan GAM, Hamid Awaludin, berkata kalau sampai mereka mengeksekusi sandera maka Indonesia akan…

Kendati dia tidak menerangkan lebih lanjut kapan proses negosiasi akan dilakukan.

"Saya berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi ini termasuk dengan pihak Gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup yang akan semaksimal mungkin melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk bisa melepas pilot yang dibawanya," jelas Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan.

"Saya berharap negosiasi tersebut menghasilkan yang baik. Kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa membebaskan mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik," tambahnya.

Keputusan menempuh jalan negosiasi ini diambil usai lima prajurit TNI tewas dalam baku tembak dengan TPNPB-OPM di Kabupaten Nduga yang sedang melakukan operasi penyergapan ke lokasi penyanderaan.

Insiden pada akhir April lalu itu membuat Panglima TNI Yudo Margono memerintahkan anggotanya menggelar operasi siaga tempur darat di beberapa wilayah yang dianggap rawan di Papua.

Sejauhmana progres negosiasi?

Mantan Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Pendeta Benny Giay, mengatakan perwakilan gereja dan uskup belum bisa bernegosiasi dengan salah satu pimpinan TPNPB-OPM, Egianus Kogoya karena tak adanya dukungan dari pemerintah.

Untuk bisa bernegosiasi dengan Egianus, kata Pendeta Benny Giay, setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan.

Pertama, menarik pasukan tentara dan polisi dari Kabupaten Nduga demi mengurangi ketegangan dan tensi kekerasan.

Kedua, memulihkan kondisi masyarakat Nduga yang kini hidup di pengungsian.

"Masalah pembebasan sandera harus dilihat secara utuh. Tidak bisa perwakilan gereja pergi ke sana minta lepaskan sandera. Karena dalam pandangan Egianus, gereja bukan bagian dari sejarah perjuangan dia," imbuh Pendeta Benny Giay kepada BBC News Indonesia.

"Kalau ada perubahan setidaknya Egianus bisa melihat sesuatu yang positif dari pemerintah Indonesia," sambungnya.

"Kalau Egianus tanya soal masyarakat Nduga yang mengungsi dan kami tidak bisa jawab, bagaimana?"

Untuk diketahui, penduduk di 32 distrik di Nduga memilih mengungsi menyusul operasi militer pada awal Desember 2018 yang digelar untuk menangkap kelompok TPNPB-OPM.

Kondisi mereka di pengungsian pun memprihatinkan. Banyak dari keluarga bergantung pada bantuan kerabat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan