Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Blusukan Temui Warga Rusia Setelah Isu Kudeta Wagner Mereda

Aksi Putin ini dilakukan sepekan setelah upaya kudeta yang dilakukan pemimpin perusahaan militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Editor: Hasanudin Aco
Foto: Sputnik, Kremlin Pool Photo via Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berswafoto dengan warga setempat dalam kunjungan kerjanya ke Republik Dagestan di Derbent, Rusia, Rabu, 28 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Untuk pertama kalinya, Presiden Rusia Vladimir Putin blusukan menemui warganya.

Aksi Putin ini dilakukan sepekan setelah upaya kudeta yang dilakukan pemimpin perusahaan militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Putin terlihat menemui rakyat Rusia di Debent, Rabu (28/6/2023).

Dia menyapa warga hingga mencium kening dan berswafoto dengan warga Rusia yang ditemuinya.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang nyaris tak pernah dilakukan Putin sebelumnya.

Itu juga menjadi yang pertama kali bagi Putin menemui rakyat secara langsung sejak pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Putin Disambut seperti Selebriti di Dagestan, Kremlin: Pengaruh Presiden Rusia Masih Kuat

Biasanya Putin menyampaikan pidato di depan warga dan militer di hari-hari tertentu.

Apalagi hal itu terjadi tak lama setelah kekuasaannya nyaris dinodai dengan kudeta yang dilakukan bekas orang dekatnya tersebut.

Kremlin menekankan bahwa presiden tetap tunduk pada keamanan khusus.

Tetapi Putin, kata Kremlin, tak dapat menolak orang-orang yang disebutnya datang untuk menunjukkan dukungan kepadanya tanpa diminta.

Menurut pengamat, blusukan itu dilakukan Putin untuk mengembalikan citranya yang sempat rusak karena pemberontakan Wagner.

“Sebagian elite Rusia menilai (Putin) sebagai kaisar yang kuat. Seorang kaisar kuat seharusnya tak membiarkan itu (pemberontakan) terjadi,” kata Greg Yudin, profesor filosofi politik dari Sekolah Ilmu Sosial dan Ekonomi Moskow seperti dilansir Financial Times, Jumat (30/6/2023).

“Saya pikir ini belum berakhir, dan ia sadar akan itu,” tambah Yudin.

Meski pemberontakan yang terjadi berumur pendek, tanggapan Putin akan aksi tersebut menunjukkan tanda-tanda kelemahan.

Pada hari pemberontakan, Putin berjanji akan menghukum para pengkhianat. Namun, kemudian ia menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Prigozhin, dan mengizinkan para pemberontak kembali.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan