Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Temui Yevgeny Prigozhin dan 34 Tentara Wagner, Hanya 5 Hari setelah Upaya Kudeta
Presiden Rusia Vladimir Putin menemui Yevgeny Prigozhin dan 34 tentara Wagner ke Moskow, hanya 5 hari setelah upaya kudeta Wagner yang dihentikan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata telah menemui Yevgeny Prigozhin, bos perusahaan militer swasta Wagner, hanya lima hari setelah upaya kudeta Wagner yang dihentikan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Dmitry Peskov mengatakan Putin mengundang Yevgeny Prigozhin dan 34 tentara Wagner ke pertemuan di Moskow.
Itu adalah komunikasi pertama Putin dengan Yevgeny Prigozhin setelah upaya kudeta Wagner yang dihentikan pada 24 Juni 2023.
"Putin mengundang 35 orang ke pertemuan tiga jam itu, termasuk para komandan tertinggi Wagner dan pemimpin kelompok itu, Prigozhin, pada 29 Juni 2023," kata Dmitry Peskov pada wartawan, Senin (10/7/2023), dikutip dari The New York Times.
"Presiden memberikan penilaian atas tindakan perusahaan di depan," tambahnya.
Yevgeny Prigozhin menjelaskan tentang tujuannya melakukan upaya kudeta terhadap militer Rusia itu.
Baca juga: Putin Pecat Valery Gerasimov, Komandan Perang Rusia di Ukraina yang Baru 6 Bulan Menjabat
"Dia juga memberikan penilaian pada peristiwa 24 Juni. Putin mendengarkan penjelasan para komandan dan menyarankan varian pekerjaan mereka di masa depan dan penggunaan mereka di masa depan dalam pertempuran," kata Dmitry Peskov, dikutip dari Interfax.
Menurut juru bicara itu, Yevgeny Prigozhin mengatakan kepada Vladimir Putin, Wagner mendukungnya tanpa syarat.
Upaya Kudeta Wagner yang Dihentikan

Beberapa hari sebelum pertemuan itu, Wagner melancarkan upaya kudeta terhadap Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu pada 23 Juni 2023.
Yevgeny Prigozhin memimpin tentara Wagner dari Ukraina menuju Kota Rostov untuk merebut markas militer Rusia di sana.
Mereka berhasil menduduki markas tersebut tanpa perlawanan, dikutip dari CNN Internasional.
Pada 24 Juni 2023, Yevgeny Prigozhin dan Wagner mengatakan akan menuju Kota Moskow.
Terlihat kendaraan militer Wagner berada di jalan-jalan Kota Rostov.

Baca juga: Grup Wagner Menangguhkan Perekrutan Selama Sebulan, Pindah ke Belarus usai Memberontak di Rusia
Melihat ancaman ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan akan menghukum Wagner yang dianggap mengkhianati negara.
Sekutu Putin, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, kemudian menengahi permasalahan ini.
Lukashenko berhasil menghubungi Yevgeny Prigozhin dan mengatakan Rusia bisa menghancurkannya seperti serangga jika ia tidak menghentikan aksinya.
Sementara Putin tidak bisa menghubungi Yevgeny Prigozhin saat itu, Lukashenko justru berhasil bernegosiasi dengan bos Wagner itu.
Kesepakatan Damai yang Misterius

Baca juga: Presiden Lukashenko: Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Ada di Rusia, Bukan di Belarus
Wagner dan pemerintah Rusia menyepakati sejumlah poin untuk menjaga perdamaian dan membatalkan upaya kudeta, yang mungkin dapat memicu pertumpahan darah.
Yevgeny Prigozhin akan pindah atau diasingkan ke Belarus dan semua tuntutan pidana terhadapkan akan dicabut.
Sementara tentara Wagner yang terlibat upaya kudeta itu diberi tiga pilihan oleh Putin, yaitu bergabung dengan militer Rusia atau badan keamanan lain, pulang ke rumah, atau pindah ke Belarus.
Meski demikian, belakangan ini diketahui ternyata Yevgeny Prigozhin masih berada di Rusia.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, yang mengatakan Bos Wagner itu berada di St Petersburg, Rusia, bukan di Belarus.
"Mengenai Prigozhin, dia ada di St Peterburg (Rusia). Dia mungkin pergi ke Moskow, tapi dia tidak berada di wilayah Belarus," katanya kepada wartawan di di Istana Kepresidenan Kemerdekaan di Minsk, Belarus, Kamis (6/7/2023).
Sementara tentara Wagner yang seharusnya juga berada di Belarus, masih berada di kamp permanen setelah mundur dari Bakhmut.
Keberadaan Wagner dan kesepakatan damai ini masih menjadi pertanyaan besar tentang apa yang sebenarnya terjadi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.