Sabtu, 23 Agustus 2025

Pelaku Penembakan Capres Ekuador Tewas dalam Baku Tembak dengan Polisi, Motif Belum Diketahui

Pelaku penembakan capres Ekaudor tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Rabu (9/8/2023) waktu setempat. Hingga kini belum diketahui motif pelaku.

Twitter @allenanalysis
Momen detik-detik capres Ekuador, Fernando Villavicencio ditembak seusai melakukan kampanye di utara ibu kota Ekuador, Quito pada Rabu (9/8/2023). 

Pada video berdurasi 1 menit 44 detik itu, tampak Villavicencio yang memakai kacamata, kaos, serta rompi biru gelap dan celana khaki tengah keluar dari tempat kampanye dan hendak memasuki mobil.

Villavicencio tampak dikawal dengan sejumlah petugas keamanan di antara kerumunan pendukung.

Lalu, Villavicencio memasuki mobil, dan pada momen itulah terdengar tembakan setikdanya sebanyak enam kali.

Rentetan tembakan ini pun membuat pendukung dan orang yang di sekitar lokasi kejadian panik dan merunduk.

Profil Fernando Villavicencio

Salah satu capres di Ekuador, Fernando Villavicencio tewas setelah ditembak oleh seorang pria sebanyak tiga kali usai melakukan kampanye di utara ibu kota Ekuador, Quito pada Rabu (8/8/2023) malam waktu setempat.
Salah satu capres di Ekuador, Fernando Villavicencio tewas setelah ditembak oleh seorang pria sebanyak tiga kali usai melakukan kampanye di utara ibu kota Ekuador, Quito pada Rabu (8/8/2023) malam waktu setempat. (Wikipedia)

Dikutip dari dw.com, Fernando Villavicencio (59) merupakan mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak milik negara, Petroecuador dan setelah itu bekerja sebagai jurnalis usai mengecam dugaan kerugian kontrak minya hingga jutaan dolar.

Kemudian, ia terpilih menjadi anggota dewan Ekuador pada tahun 2017 hingga masa jabatannya selesai pada bulan Mei 2023.

Villavicencio merupakan salah satu orang yang kritis menentang korupsi khususnya selama kepemimpinan Presiden Rafael Correa pada tahun 2007-2017.

Baca juga: Walikota di Ekuador Ditembak Mati, Presiden Guillermo Lasso Umumkan Keadaan Darurat

Salah satu anggota tim kampanye Villavicencio mengungkapkan selama berkampanye, ia mendapat ancaman pembunuhan setiap minggu.

Sehingga ketika berpergian, Villavicencio harus dijaga oleh polisi.

Villavicencio pun meninggalkan seorang istri dan lima anaknya usai tewas ditembak.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan