Konflik Rusia Vs Ukraina
Syarat Gabung dari Staf Petinggi NATO Bikin Marah Ukraina: Mesti Berikan Sebagian Wilayah ke Rusia
Staf petinggi NATO itu, Jens Stoltenberg menyarankan Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya ke Rusia agar diterima menjadi anggota NATO.
Syarat Gabung dari Petinggi NATO Bikin Marah Ukraina: Mesti Berikan Sebagian Wilayah ke Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan seorang staf dari Kepala staf Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, membuat marah pejabat Ukraina.
Pernyataan itu seputar persyaratan yang harus dilakukan Ukraina kalau mau diterima menjadi anggota NATO.
Staf petinggi NATO itu, Jens Stoltenberg menyarankan Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya ke Rusia agar diterima menjadi anggota NATO.
Stian Jenssen, yang menjabat sebagai direktur Kantor Pribadi Sekretaris Jenderal NATO sejak 2017, dilaporkan menyampaikan saran tersebut saat berbicara di sebuah panel baru-baru ini di kota Arendal, Norwegia.
Baca juga: Kenapa Taktik Perang AS dan NATO yang Dipakai Ukraina Tak Mempan Buat Rusia? Balik ke Metode Parit?
Wilayah Ukraina memang menjadi satu di antara alasan Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi militer di Ukraina pada Februari 2022.
Selama invasi, pasukan Rusia telah menduduki berbagai permukiman di seluruh negeri tersebut, meskipun Ukraina juga telah membebaskan banyak wilayah selama masa apa yang mereka sebut sebagai 'counter-offensive', serangan balasan.
Vladimir Putin dianggap secara tidak sah menganeksasi empat wilayah Ukraina ke Rusia pada September silam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut wilayah itu kembali ke pangkuan Ukraina, plus Krimea, yang diserbu dan dianeksasi Rusia pada 2014.
Syarat Tidak Masuk Akal Bagi Ukraina
Surat kabar Norwegia VG pada Selasa, (15/8/2023) melaporkan, ketika membahas ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO di sebuah diskusi di Arendal, Jenssen mengatakan syarat yang bagi Ukraina sangat tidak masuk akal.
"Saya pikir solusinya adalah Ukraina menyerahkan wilayah dan mendapatkan keanggotaan NATO sebagai imbalan," kata Jenssen saat itu.
Diskusi itu juga mencatat kalau Jenssen menekankan bahwa, tergantung dari Ukraina untuk memutuskan kapan dan dengan syarat apa mereka ingin bernegosiasi untuk bisa bergabung NATO.
Pernyataan ini membuat pejabat Ukraina marah.
Mykhailo Podoliak, penasihat utama Zelensky untuk Kepala Kantor Presiden Ukraina, mengecam saran Jenssen lewat sebuah kecaman di Twitter.
"Perdagangan wilayah untuk payung NATO? Itu konyol. Itu berarti sengaja memilih kekalahan demokrasi, mendorong penjahat global, melestarikan rezim Rusia, menghancurkan hukum internasional, dan meneruskan perang ke generasi lain," tulis Podoliak.
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Amerika Belum Punya, Rusia Sudah Pamer Khabarovsk: Seputar Kapal Selam Peluncur Tsunami NuklirĀ |
|---|
| Diintai NATO, Putin Santai saat Uji Coba Rudal Burevestnik Bertenaga Nuklir |
|---|
| Intelijen Korea Selatan: Korea Utara Kirim 5.000 Personel Resimen Zeni Konstruksi ke Rusia |
|---|
| Zelenskyy: Separuh Serangan Udara Rusia Terpusat di Pokrovsk |
|---|
| Kilang China Pangkas Impor Minyak Rusia Jelang Sanksi Baru AS, Harga Minyak ESPO Anjlok |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.