Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tunjukkan Persenjataan Nuklir Mutakhir yang Bikin Wajah Kim Jong Un Jadi Serius
Kim Jong Un secara serius memeriksa senjata-senjata canggih termasuk sistem rudal hipersonik Rusia.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Tunjukkan Persenjataan Nuklir Mutakhir yang Bikin Wajah Kim Jong Un Jadi Serius
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk kedua kalinya tahun ini bertemu menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Sabtu (16/9/2023).
Pertemuan pertama mereka terjadi saat Sergei Shoigu mengunjungi Pyongyang dalam rangka peringatan 70 tahun Perang Korea, Juli silam.
Saat itu, Kim Jong Un memamerkan sejumlah persenjataan yang dimiliki negaranya, termasuk rudal jelajah jarak jauh Hwasong yang dklaim bisa menjangkau Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Parade Militer Korea Utara: Kantor Kim Jong-Un Berhias Foto Raksasa Putin, Rudal Bisa Jangkau AS
Kini, gantian Sergei Shoigu yang memamerkan persenjataan nuklir mutakhir yang dimiliki Rusia saat bertemu Kim di Vladivostok.
Pada pertemuan Sabtu kemarin, Kim Jong Un secara serius memeriksa senjata-senjata canggih termasuk sistem rudal hipersonik Rusia.
Setibanya di Vladivostok, kota pelabuhan Pasifik dekat perbatasan Tiongkok dan Korea Utara, Kim disambut oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan seorang pengawal kehormatan.

Awalnya Tersenyum, Wajah Berubah Serius
Menurut sebuah video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dua tokoh militer ini terlihat tersenyum ketika mereka memeriksa beberapa pesawat pengebom nuklir Rusia di lapangan terbang sebelum menaiki kapal perang,
Di lapangan terbang Knevichi di Vladivostok pada hari Sabtu, Kim diperlihatkan pesawat pembom strategis Тu-160, Tu-95MS, dan Тu-22М3.
“Pesawat ini merupakan komponen udara dari kekuatan nuklir strategis Rusia,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Menurut rekaman yang dirilis oleh Moskow, Kim Jong Un terlihat mendengarkan secara cermat penjelasan perwakilan senior militer Rusia.
Wajah Kim Jong Un tampak serius saat memeriksa pesawat.
Para pejabat Rusia juga menunjukkan kepada pemimpin tertutup itu serangkaian jet tempur serta sistem rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara.
Kim dan Shoigu kemudian menaiki kapal perusak anti-kapal selam Marshal Shaposhnikov, di mana kepala angkatan laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, menjelaskan karakteristik kapal perang tersebut dan persenjataan yang dibawanya termasuk rudal jelajah Kalibr.
Rusia menggunakan rudal Kinzhal dan Kalibr untuk menyerang Ukraina.
Bertemu Putin Lalu Nonton Balet
Pada hari berikutnya, Minggu (17/9/2023) Kim Jong Un dilaporkan menyaksikan pementasan The Sleeping Beauty, salah satu balet klasik paling populer, ditemani para pejabat Rusia.
Kim Jong Un, terhitung sebagai pemimpin negara yang paling jarang bepergian dari negaranya.
Kunjungan panjang Kim Jong Un ke wilayah timur jauh Rusia kali ini dimulai pada Selasa (12/9/2023) pekan lalu, berfokus secara luas pada masalah militer
Hal ini dibuktikan oleh sejumlah indikasi, pertama rombongan Kim Jong Un yang didominasi perwira.
Lalu ada pertukaran senjata secara simbolis dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Selain itu, Kim Jong Un juga tur ke pabrik jet tempur Rusia di Komsomolsk. -di-Amur.

Sekutu Bersejarah Bertemu, AS Cemas
Sekutu bersejarah, Rusia dan Korea Utara, kedua negara itu berada di bawah sanksi global – Moskow karena serangannya terhadap Ukraina, Pyongyang karena uji coba nuklirnya.
Kunjungan resmi pertama Kim ke luar negeri sejak pandemi virus corona telah meningkatkan ketakutan Barat bahwa Moskow dan Pyongyang akan menentang sanksi dan mencapai kesepakatan senjata.
Moskow diyakini tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina, sementara Pyongyang menginginkan bantuan Rusia untuk mengembangkan program rudalnya yang dikutuk secara internasional.
Kremlin mengatakan belum ada perjanjian yang telah atau akan ditandatangani.
Setelah bertemu Kim pada hari Rabu di kosmodrom Vostochny, sekitar 8.000 kilometer (5.000 mil) dari Moskow, Putin membicarakan prospek kerja sama yang lebih besar dengan Korea Utara dan “kemungkinan” untuk hubungan militer.
Kim mengunjungi Rusia ketika Putin berupaya memperkuat aliansi dengan para pemimpin dunia lainnya yang dikucilkan oleh negara-negara Barat.
Pemberian senapan oleh Kim dan Putin pada pertemuan puncak di stasiun antariksa Rusia pada hari Rabu pekan lalu semakin memicu spekulasi bahwa kesepakatan ekspor senjata mungkin akan dinegosiasikan, meskipun ada peringatan dari Barat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa tidak ada perjanjian yang ditandatangani selama kunjungan Kim, dan “tidak ada rencana untuk menandatanganinya.”
Saat bertemu Kim, Putin menerima undangan untuk mengunjungi Korea Utara, menurut Kremlin, dan menawarkan untuk mengirim orang Korea Utara ke luar angkasa, yang merupakan yang pertama.
Moskow juga menyebutkan kemungkinan membantu Korea Utara memproduksi satelit, sebuah prospek yang mengkhawatirkan Washington.
"Kerja sama yang diumumkan selama kunjungan Kim ke Rusia “cukup meresahkan dan berpotensi melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan setelah pertemuan puncak kedua pemimpin negara tersebut.
Satelit Korea Utara, katanya, telah digunakan untuk mengembangkan rudal balistik Pyongyang.
Pyongyang baru-baru ini gagal dua kali dalam upayanya menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit.
(oln/TMT/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomasi Buntu, Zelensky Ledek Putin Takut Duduk di Meja Damai |
---|
Putin Ngamuk! Hujani Ukraina Barat dengan Rudal, Pabrik Amerika Jadi Korban |
---|
Trump Sentil Biden, Ukraina Sulit Menang karena Dulu Dilarang Serang Rusia |
---|
Kim Jong-un Puji Pasukan Korut yang Terjun ke Perang Rusia-Ukraina 'Pahlawan Hebat' |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.276: Kyiv Uji Coba Rudal Flamingo, Jangkauan Capai 3.000 Kilometer |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.