Jumat, 22 Agustus 2025

Iran Memanas

Aktivis Iran Tuduh Polisi Moral Lakukan Penyerangan terhadap Gadis Remaja hingga Dirawat di RS

Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023).

Editor: Nuryanti
Twitter/X
Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023). 

“Menurut penyelidikan kami, setelah meninjau rekaman CCTV sejak dia memasuki stasiun dan naik kereta, tidak ada pertengkaran verbal atau fisik antara penumpang dengan mereka atau staf kami," terang Direktur Pelaksana Metro Teheran Masoud Dorosti kepada media pemerintah."

"Tidak ada apa pun yang terekam dalam video tersebut,” katanya.

iran polisi moral 2
Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023).

Sebuah video yang diposting di akun Kantor Berita Fars yang berafiliasi dengan Iran, sekelompok gadis terlihat memasuki kereta metro.

Beberapa gadis yang masuk bersama gadis yang tampak tidak mengenakan jilbab.

Baca juga: Rusuh Iran, Polisi Moral, dan Evolusi Tentang Hijab di Iran Menurut Ulasan Pakar  

Sejurus kemudian, video tersebut menunjukkan sekelompok gadis membawa remaja yang tidak mengenakan hijab keluar dari kereta metro.

Gadis itu kemudian ditempatkan di peron metro saat metro meninggalkan stasiun.

CNN tidak dapat mengidentifikasi gadis mana dalam video itu yang merupakan Geravand.

Tidak ada pertengkaran yang terlihat dalam video yang diposting di media pemerintah.

Kepala Terbentur

Ibu dan ayah Geravand mengatakan kepada media pemerintah dalam sebuah wawancara bahwa sepertinya kepala putrinya terbentur setelah pingsan karena tekanan darah rendah.

Orang tuanya mengatakan tidak ada tanda-tanda dari video yang mereka lihat bahwa Geravand diserang.

“Saya pikir mereka mengatakan dia menderita tekanan darah rendah. Tekanan darahnya turun atau terjatuh ke lantai. Kepalanya membentur tepi metro dan kemudian (teman-temannya) menurunkannya (kereta),” kata ibunya, Shahin Ahmadi.

Tidak jelas apakah keluarga Geravand menerima ancaman hingga berbicara demikian kepada media pemerintah.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan