Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Diam-diam Perluas Pangkalan Militer di Israel, Proyek Kolonialisasi Barat di Tanah Arab

Pengumuman kontrak dari Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, Washington sedang memperluas pangkalan militer di gurun Negev Israel, 20 mil dari Gaza

AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) menyambut Presiden AS Joe Biden setibanya di bandara Ben Gurion Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Biden mendarat di Israel pada 18 Oktober, dalam kunjungan solidaritas menyusul serangan Hamas yang memicu pembalasan besar-besaran Israel. (Brendan Smialowski / AFP) 

AS Diam-diam Perluas Pangkalan Militer di Israel di Tengah Bombardemen IDF di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah ganasnya serangan udara militer Israel, IDF, ke Gaza yang meningkatkan jumlah korban sipil tewas, Amerika Serikat (AS) dilaporkan berupaya memperluas pangkalan militernya di wilayah sekutu utama mereka tersebut.

Diberitakan, AS berulang kali membantah niat mengirim pasukan Amerika untuk membantu sekutu mereka di Timur Tengah.

Baca juga: Diserang Tiap Hari, Pangkalan-Pangkalan Militer AS di Suriah Diguyur Bala Bantuan

Namun informasi yang baru-baru ini justru dikeluarkan Pentagon menunjukkan kalau AS tetap berinvestasi secara signifikan di pangkalan militer berstatus 'tidak diakui' di gurun Negev, Israel.

Laporan tersebut, yang diunggah pada Agustus di situs web Pentagon, mengungkapkan kalau dana lebih dari 35 juta dolar AS diberikan kepada sebuah perusahaan yang berbasis di Colorado untuk “area pendukung kehidupan,” untuk menampung personel militer.

KLIK DI SINI UNTUK RINCIAN TENDER PROYEK TERSEBUT

Pembangunan pangkalan militer AS  akan dilakukan di Situs 512, sebuah pangkalan rahasia dengan pemandangan luas yang bisa memantau wilayah sekitarnya dari puncak Gunung Har Qeren.

Paul Pillar, seorang mantan analis CIA menjelaskan soal status 'tak diakui' dari proyek tersebut dapat diartikan kalau pemerintah AS tidak secara resmi mengaku kalau memang menggelontorkan dana untuk pembangunan pangkalan militer tersebut.

Alasan politik dan diplomatis menjadi sebab kalau AS tidak mau secara resmi mengonfirmasi perluasan pangkalan militernya di wilayah Israel tersebut.

“Kadang-kadang sesuatu diperlakukan sebagai rahasia resmi bukan dengan harapan bahwa musuh tidak akan pernah mengetahuinya, melainkan (karena) pemerintah AS, karena alasan diplomatik atau politik, tidak mau mengakuinya secara resmi,” kata Paul Pillar.

Alasan politis dan diplomatis yang dimaksud adalah, dukungan terbuka AS terhadap Israel diketahui telah lama merusak reputasi negara tersebut dalam upaya kerjasama ekonomi di dunia Arab.

“Spekulasi saya adalah bahwa kerahasiaan tersebut merupakan peninggalan dari pemerintahan kepresidenan AS yang mencoba berpura-pura tidak memihak Israel dalam konflik Israel-Palestina dan Israel-Arab,” David Vine, seorang profesor antropologi.

Baca juga: Ancam Rudal Langsung Haifa, Komandan Garda Revolusi Iran: Tentara Israel akan Terkubur di Gaza

(FILES) Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat mereka bertemu di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-78 di New York City pada 20 September 2023.
(FILES) Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat mereka bertemu di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-78 di New York City pada 20 September 2023. (Jim WATSON / AFP)

Proyek Kolonial dan Garnisun Barat di Dunia Arab

Pengumuman Pentagon tersebut, kata David Vine, dapat diartikan kalau AS kini kian terbuka memberikan dukungan langsung terhadap posisi Israel dalam konstalasi geopolitik di Timur Tengah. 

“Pengumuman pangkalan militer AS di Israel dalam beberapa tahun terakhir kemungkinan besar mencerminkan hilangnya kepura-puraan dan keinginan untuk secara lebih terbuka menyatakan dukungan terhadap Israel,” tambahnya.

Amerika Serikat telah melakukan langkah serupa dalam beberapa tahun terakhir untuk secara lebih terbuka mendukung Israel.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan