Rabu, 8 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ngamuk Tak Terkendali Sampai AS Pun Ngeri Sendiri: Mau Pakai Nuklir, Memang Incar Genosida

Israel sudah berbisik ke AS kalau mereka memang mengincar genosida di Gaza. Korban jiwa massal warga sipil adalah harga yang dapat diterima demi Hamas

tangkapan layar/Palestine Info Center
KAMP PENGUNGSI DIBOM- Kamp pengungsi di Jabalia dibom dengan 6 bom buatan Amerika oleh pesawat tempur Israel, masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, dan korban dilaporkan lebih dari 400 orang. 

Pembawa acara MSNBC, Mehdi Hassan juga menandai artikel tersebut pada Rabu (1/11/2023), menggambarkan paragraf tersebut sebagai “hampir terkubur” di tengah-tengah artikel laporan.

Presiden AS Joe Biden bergabung dengan Perdana Menteri Israel untuk memulai rapat kabinet perang Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Presiden AS Joe Biden bergabung dengan Perdana Menteri Israel untuk memulai rapat kabinet perang Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MIRIAM ALSTER / KOLAM RENANG / AFP)

AS Ngeri Sendiri

Berfokus pada Washington, artikel NYT mengungkapkan pemerintahan Biden pada awalnya percaya kalau mereka dapat memperoleh dukungan untuk Israel seperti yang mereka dapatkan untuk Ukraina.

Keyakinan dapat dukungan itu mengingat sifat kekejaman Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Namun, AS segera menyadari kalau hal ini (mendapat dukungan kolektif seperti yang mereka peroleh dalam perang Ukraina) adalah “tidak mungkin.”

AS malah menjadi ngeri sendiri melihat dampak potensial yang bakal terjadi atas semakin tidak terkendalinya aksi militer Israel atas dalih memberangus Hamas.

“Yang ada, negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara berkembang, justru mengambil tindakan sebaliknya seiring bertambahnya jumlah korban jiwa di Palestina. Bahkan sekutu Amerika Serikat di Eropa terpecah dalam perang Israel,” menurut outlet tersebut.

Para pejabat AS juga percaya kalau Netanyahu “tidak memiliki rencana mengenai apa yang harus dilakukan terhadap Gaza” setelah pasukan darat Pasukan Pertahanan Israel mengambil “sebagian atau seluruhnya.”

Rabu lalu, Pentagon dilaporkan meminta Israel untuk menunda serangan darat, untuk memberi AS lebih banyak waktu untuk mengerahkan pertahanan udara di Irak dan Suriah.

Baca juga: Tunggu AS Perkuat Pangkalan, Serangan Darat Besar-besaran Israel ke Gaza Dimulai Pekan Depan?

Desakan AS ke Israel itu juga untuk mengulur waktu untuk negosiasi demi membebaskan sekitar 200 sandera yang ditahan oleh Hamas.

Invasi darat dimulai Jumat lalu dengan pemadaman komunikasi total di daerah kantong Palestina.

Pada hari Rabu, IDF mengatakan 15 tentaranya telah tewas sejauh ini dalam operasi yang sedang berlangsung.

Baca juga: Tentara Israel Ditemani Pasukan Elite Delta Force AS Masuk Gaza, Hamas Sambut Pakai Rudal Kornet

(oln/NYT/RT/*)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved