Laporan Azul State of Java Tahun 2023: Empat Perubahan Besar Oracle Bikin Cemas Soal Harga
Perubahan lisensi Oracle Java menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengguna, terutama terkait harga langganan Java SE Universal
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Azul State of Java Tahun 2023: Empat Perubahan Besar Oracle Bikin Cemas Soal Harga
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 82 persen bisnis yang menggunakan Java sebagai tulang punggung sistem pemograman dilaporkan cemas terhadap empat perubahan besar basis data Oracle terhadap kebijakan perizinan atau harga.
Atas kecemasan yang muncul karena adanya perubahan oracle tersebut, 72 persen pengguna disebutkan mencari alternatif pengganti Java
Hal itu menjadi bagian dari laporan tahun 2023 dari Azul Systems Inc, perusahaan yang 100 persen berfokus pada Java.
Baca juga: Perbankan Ingatkan Nasabah Waspadai Virus Trojan yang Menyamar Sebagai OS di Komputer
"Laporan Azul State of Java ini berisi hasil survei dan laporan tahunan pertamanya sebagai panduan terpercaya memahami kondisi pulse saat ini, alur dan sentimen terkait pemanfaatan Java," kata Scott Sellers, Co-Founder dan CEO Azul, dilansir Kontan, Rabu (15/11/2023).
Scott menjelaskan, laporan ini didukung oleh tanggapan dari lebih 2.000 pengguna Java secara global untuk mendapatkan masukan soal peran Java dalam mempertahankan posisinya di ekosistem teknologi yang dinamis dan dampak terhadap perusahan baik yang skala kecil maupun besar.
"Laporan ini menyoroti beberapa aspek utama, termasuk tren adopsi Java, efek perubahan harga Oracle Java terbaru, migrasi aplikasi Java ke cloud, dan pertimbangan keamanan terkait kerentanan dan eksposur umum (CVEs)," katanya.
Dia menjabarkan, dari hasil survei, 98 persen bisnis menggunakan Java dalam aplikasi perangkat lunak atau infrastruktur mereka, dengan 57 persen menyatakan bahwa Java adalah tulang punggung sebagian besar aplikasi mereka.
Java juga tetap memainkan peran penting dalam perusahaan, terbukti dari penggunaan kerangka kerja berbasis Java, libraries, dan bahasa lain yang menggunakan Java Virtual Machine (JVM).
"Perubahan lisensi Oracle Java menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengguna, terutama terkait harga langganan Java SE Universal yang diperkenalkan pada bulan Januari," papar dia.
Hasil lainnya, sebanyak 82% responden yang menggunakan Oracle Java menyatakan keprihatinan mereka terhadap perubahan tersebut. Lebih dari 70% sedang mempertimbangkan alternatif open source seperti OpenJDK.
Meskipun Oracle tetap dominan di pasar Java, 74% organisasi yang masih menggunakannya juga menggunakan JDK dari setidaknya satu penyedia OpenJDK. Sekitar 60% lebih memilih distribusi OpenJDK daripada Oracle Java SE.
Selain itu, laporan menunjukkan bahwa Java memainkan peran kunci dalam optimasi biaya cloud, dengan 90 persen responden menggunakan Java di lingkungan cloud.
Meskipun banyak perusahaan beralih ke cloud untuk skalabilitas dan fleksibilitas, 70 persen mengakui membayar untuk kapasitas cloud yang tidak digunakan.
Laporan juga menggarisbawahi dampak serius kerentanan keamanan Log4Shell pada aplikasi Java, dengan hampir 80 persen responden terpengaruh. Pihak ketiga dan aplikasi open source diidentifikasi sebagai sumber CVE yang paling mengkhawatirkan.
Sumber: Kontan
Nadiem Makarim Puji KPK Usai Diperiksa Kasus Pengadaan Google Cloud |
![]() |
---|
Saat Dua Menteri Era Jokowi, Yaqut dan Nadiem Kompak Ucapkan Alhamdulillah Usai Diperiksa KPK |
![]() |
---|
Reaksi 2 Eks Menteri Jokowi Dipanggil KPK: Nadiem Irit Bicara, Yaqut Akui Diperiksa soal Kuota Haji |
![]() |
---|
2 Menteri Era Jokowi Diperiksa KPK, Ada Gus Yaqut dan Nadiem Makarim, Jubir KPK: Masih Penyelidikan |
![]() |
---|
Tiba di KPK, Nadiem Bungkam Ditanya Kesiapan Jadi Tersangka Kasus Google Cloud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.