Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Acak-acak Gaza Utara Tapi Tak Temukan Markas Hamas, Israel Kini Mau Invasi Gaza Selatan

penduduk Palestina di Gaza pada Kamis (16/11/2023), menyebut, selebaran tentara Israel itu menandakan kemungkinan perluasan operasi ke Gaza Selatan

AP/Hatem Moussa
Warga Palestina mengungsi ke Jalur Gaza selatan di Jalan Salah al-Din di Bureij, Jalur Gaza, pada Rabu, 8 November 2023. ( AP Photo/Hatem Moussa) 

Juga tidak ada laporan adanya pertempuran di dalam rumah sakit setelah pasukan Israel masuk.

Pihak militer mengatakan pihaknya melakukan “operasi yang tepat dan tepat sasaran” di area tertentu di rumah sakit tersebut, dan tentaranya didampingi oleh tim medis yang membawa inkubator dan perlengkapan lainnya.

Pada suatu waktu, puluhan ribu warga Palestina yang melarikan diri dari pemboman Israel berlindung di Shifa, namun sebagian besar meninggalkan tempat tersebut dalam beberapa hari terakhir karena pertempuran semakin dekat.

Nasib bayi prematur di rumah sakit menjadi perhatian khusus.

Kementerian Kesehatan mengatakan 40 pasien, termasuk tiga bayi, telah meninggal sejak generator darurat Shifa kehabisan bahan bakar pada Sabtu pekan lalu.

Belum ada informasi langsung mengenai kondisi 36 bayi lainnya, yang menurut kementerian sebelumnya berisiko meninggal karena tidak ada listrik untuk inkubator.

Warga Palestina berdoa di dekat jenazah anggota keluarga Hijazi, yang tewas dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan sebelum pemakaman mereka pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Warga Palestina berdoa di dekat jenazah anggota keluarga Hijazi, yang tewas dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan sebelum pemakaman mereka pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MOHAMMED ABED / AFP)

Kini Mau Invasi ke Gaza Selatan

Selebaran tersebut, yang dijatuhkan di wilayah timur kota selatan Khan Younis, memperingatkan warga sipil untuk mengungsi dari daerah tersebut.

Ultimatum itu mengatakan siapa pun yang berada di sekitar militan atau posisi mereka “membahayakan nyawanya.”

Selebaran serupa juga dijatuhkan di Gaza utara selama berminggu-minggu menjelang invasi darat ke wilayah yang kini porak-poranda karena bombardemen.

Jika pasukan Israel bergerak ke selatan, tidak jelas ke mana penduduk Gaza dapat mengungsi, karena Mesir menolak mengizinkan perpindahan massal ke wilayahnya.

(oln/AN/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan