Konflik Palestina Vs Israel
Biden Ancam Hukum Pemukim Israel yang Serang Warga Palestina di Tepi Barat, Mulai Berubah Haluan?
PBB mencatat pemukim Israel membunuh sedikitnya delapan warga Palestina di Tepi Barat pascaserangan Hamas 7 Oktober. Biden sebut mereka ekstremis.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Menurut laporan PBB, pascaserangan Hamas 7 Oktober 2023, pemukim Israel telah membunuh sedikitnya delapan warga Palestina di Tepi Barat, termasuk seorang anak.
PBB juga mencatat lebih dari 251 serangan yang dilakukan pemukim Israel, termasuk 30 insiden yang mengakibatkan kematian atau cedera warga Palestina, 185 insiden merusak properti milik warga Palestina.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam tindakan pemukim Israel yang serang warga Palestina dan tak segan menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada mereka.
“Amerika Serikat siap untuk mengambil langkah-langkah kami sendiri, termasuk mengeluarkan larangan visa terhadap ekstremis yang menyerang warga sipil di Tepi Barat,” tulis Biden dalam sebuah opini yang diterbitkan di Washington Post pada hari Sabtu seperti dikutip Axios.
Baca juga: Petani Zaitun Mahfodah Shtayyeh, Simbol Perlawanan dan Cinta yang Tak Pernah Padam di Tepi Barat
Ini merupakan kali pertama AS secara terbuka menyatakan pihaknya mempertimbangkan sanksi individu terhadap pemukim Israel.
Pernyataan itu, menurut media setempat, menandakan pemerintahan Biden khawatir bahwa pemerintah Israel tidak secara serius berupaya menghentikan dan mencegah kekerasan terhadap warga Pelestina.
Bahkan Biden menyebut pemukim Israel yang melakukan kekerasan terhadap warga palestina sebagai ekstremis.
"Saya tegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan. Mereka yang melakukan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban," lanjut Biden.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menyebut lebih dari sepertiga insiden ini mencakup ancaman senjata api, termasuk penembakan.
Hampir separuh dari seluruh insiden, pasukan Israel mendampingi atau secara aktif mendukung para penyerang.
Menurut pejabat AS, Biden sendiri sudah menyampaikan situasi tersebut kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu melalui percakapan telepon.
Dia juga secara terbuka mengatakan bulan lalu bahwa serangan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis Yahudi adalah “menuangkan bensin ke dalam api.”
Berdasarkan laporan Axios, AS mengizinkan Israel membeli ribuan senapan M16 dari perusahaan pertahanan AS hanya setelah mendapat jaminan bahwa tersebut tidak akan diberikan sipil Israel di permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Komitmen Israel adalah syarat utama yang diminta oleh pemerintahan Biden dan anggota Kongres sebelum menyetujui penjualan senapan tersebut.
Sayangnya, langkah Biden tersebut tak dibarengi keinginan mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.