Konflik Palestina Vs Israel
Biden Ancam Hukum Pemukim Israel yang Serang Warga Palestina di Tepi Barat, Mulai Berubah Haluan?
PBB mencatat pemukim Israel membunuh sedikitnya delapan warga Palestina di Tepi Barat pascaserangan Hamas 7 Oktober. Biden sebut mereka ekstremis.
Editor:
Willem Jonata
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengaku tidak menyesal telah menolak untuk menyerukan gencatan senjata terkait perang Israel-Hamas di Gaza.
Pernyataan itu ia sampaikan setelah pertemuan puncak dengan Presiden China, Xi Jinping di KTT APEC di San Francisco pada Rabu (15/11/2023) malam.
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa Hamas telah bersumpah melanjutkan serangannya terhadap Israel.
Dikutip The Guardian, Biden menjelaskan bahwa Israel saat ini tidak lagi melepaskan serangan udara secara acak.
Pemboman udara yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah berkurang dan kini beralih ke operasi darat.
"Mereka (IDF) menyediakan inkubator atau sarana lain untuk membantu orang-orang di rumah sakit," ucap Biden.
"Saya diberi tahu, mereka memberikan kesempatan kepada para dokter, perawat, dan personel untuk keluar dari bahaya," lanjutnya.
"Jadi ini adalah cerita yang berbeda dari apa yang saya yakini terjadi sebelumnya, yaitu pemboman tanpa pandang bulu," katanya.
Biden juga menyatakan kemungkinan bahwa Israel akan menyutujui jeda kemanusiaan dan pembebasan seluruh sandera.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.