Minggu, 14 September 2025

Pro kontra nyamuk Wolbachia di Bali - Apakah aman dan bagaimana dampak jangka panjang?

Pelepasan nyamuk Wolbachia yang ditujukan untuk menangani kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng, Bali,…

BBC Indonesia
Pro kontra nyamuk Wolbachia di Bali - Apakah aman dan bagaimana dampak jangka panjang? 

Tetapi tak cuma itu, ada prasayarat lain yang harus dilakukan.

"PSN bisa berhasil dengan beberapa syarat, karena nyamuk aedes aegypti luar biasa pintar hidup dekat manusia. Sehingga kalau benar-benar ingin menurunkan populasi nyamuk harus melakukan PSN secara kontinu, minimal satu minggu sekali, meluas, sampai akhir zaman," ucap dr Riris Andono Ahmad kepada BBC News Indonesia.

"PSN penting iya, tapi prasayarat melakukannya agar efektif sangat sulit."

Hal lain yang jadi persoalan adalah perubahan iklim membuat habitat nyamuk aedes aegypti meluas.

"Dengan wilayah yang dingin jadi menghangat, habitat aedes aegypti semakin meluas. Itu menyebabkan risiko penularan DBD makin besar. Ini yang dihadapi di Indonesia," sambungnya.

Itu mengapa dia menilai kebijakan yang dipunya pemerintah untuk menekan penyakit DBD tidak cukup ampuh. Butuh strategi pendamping untuk mengendalikan kasusnya, yakni menggunakan teknologi Wolbachia.

Bagaimana kerja Wolbachia dan apakah aman?

Dilakukan dengan cara melepas nyamuk berbakteri Wolbachia.

Pelepasan nyamuk berbakteri Wolbachia dilakukan dengan cara meletakkan telur nyamuk tersebut di lingkungan tempat tinggal masyarakat.

Telur nyamuk berbakteri Wolbachia akan menetas menjadi nyamuk dewasa dan berkembang biak dengan nyamuk aedes aegypti liar.

Wolbachia bisa menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Hal ini menyebabkan nyamuk berbakteri Wolbachia tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia.

Dokter Riris Andono Ahmad mengatakan sebelumnya teknologi baru ini diterapkan sejumlah ahli dari Kemendikbud-Ristek dan Kemenkes membentuk sebuah tim independen pada 2016.

Para ahli tersebut terdiri dari pakar virologi, lingkungan, sosial kemasyarakatan, dan ekonomi untuk dimintai pendapat merujuk pada keilmuan yang dimiliki.

"Jadi berdasarkan pengalaman mereka apa yang salah dari teknologi ini dan seberapa besar dampaknya? Itu kuncinya."

Selama enam bulan bekerja, kesimpulan mereka adalah risiko dari teknologi Wolbachia dalam 32 tahun ke depan relatif bisa diabaikan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan