Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Masih Banyak Tahanan Disandera Israel, Hamas Ingin Gencatan Senjata Diperpanjang

Sebagai imbalannya, Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan dengan rasio tiga banding satu untuk setiap tahanan.

AFP/HAZEM BADER
Rawda Abu Ajamieh (Kiri) memeluk seorang kerabat setelah dia dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di kamp pengungsi al-Duheishe di Tepi Barat yang diduduki Betlehem, 24 November 2023. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAZEM BADER / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Agave Boniarce Veva Situmorang

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Kelompok bersenjata Palestina, Hamas mengatakan, pihaknya bersedia memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Israel setelah jeda empat hari ini berakhir.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok ini mengatakan, tujuan mereka ingin memperpanjang gencatan senjata yang dijadwalkan berakhir pada Senin malam tersebut, adalah untuk menjamin pembebasan lebih banyak tahanan Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Baca juga: Gandeng PMI, KFC Indonesia Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Agresi Israel di Palestina

Lebih lanjut, seorang sumber Hamas mengatakan kepada AFP, kelompok tersebut tertarik untuk memperpanjang gencatan senjata selama 2-4 hari, yang mengindikasikan bahwa ada sekitar 20-40 sandera tambahan yang akan dibebaskan minggu ini.

Sebelumnya, kesepakatan yang dinegosiasikan Qatar antara Israel dan Hamas ini menetapkan, 50 perempuan dan anak-anak yang disandera oleh Hamas selama serangan pada 7 Oktober 2023 lalu harus dibebaskan melalui gencatan senjata selama 4 hari, dengan imbalan 150 tahanan perempuan dan anak-anak Palestina yang juga dibebaskan oleh Israel.

Kesepakatan itu juga memungkinkan kedua belah pihak untuk memperpanjang gencatan senjata, satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan setelah 50 sandera awal, sehingga terdapat maksimal 100 sandera yang dibebaskan.

Sebagai imbalannya, Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan dengan rasio tiga banding satu untuk setiap tahanan.

“Apa yang kami harapkan adalah momentum yang dihasilkan dari pembebasan tersebut, dan perjanjian ini akan memungkinkan kami untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari empat hari ini, dan melakukan diskusi yang lebih serius mengenai para sandera lainnya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Hari Terakhir Gencatan Senjata Hamas-Israel, Joe Biden Berharap Jeda Perang Diperpanjang

Sejauh ini, sebanyak 39 sandera Israel dan 117 tahanan Palestina telah dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian tersebut, tidak termasuk seorang pria kewarganegaraan Israel-Rusia dan 19 warga negara asing, yang dibebaskan dari Gaza secara terpisah dari perjanjian Israel-Hamas.

Di sisi lain, perwakilan AS mengatakan pada hari Minggu, pihaknya juga berharap gencatan senjata diperpanjang selama beberapa hari lagi. Dia menambahkan, agar hal itu dapat terlaksana, Hamas harus mengikuti syarat-syarat yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Israel.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu, bahwa jeda tersebut dapat “diperpanjang untuk satu hari lagi, atau dua hari, atau tiga hari, atau bahkan lebih.”

“Keputusan ada di tangan Hamas, karena apa yang Israel katakan adalah bahwa mereka siap untuk menghentikan satu hari pertempuran untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas,” katanya kepada ABC’s This Week.

“Jika jeda ini berhenti, maka tanggung jawabnya berada di pundak Hamas, bukan di pundak Israel,” tegasnya.

Sementara itu, tidak lama setelah pernyataan Hamas tersebut, PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam sebuah video bahwa dia telah mendiskusikan hal tersebut dengan presiden AS, Joe Biden

Netanyahu juga menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk perpanjangan gencatan senjata saat ini. Namun, setelah gencatan senjata selesai, operasi darat IDF akan kembali dilakukan secara penuh.

“Kami membawa pulang sekelompok sandera lainnya, anak-anak dan wanita, dan saya sangat terharu, seluruh bangsa, ketika kami melihat keluarga-keluarga bersatu kembali,” katanya dalam video tersebut. (cnn/timesofisrael/deccanherald/afp). 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan