Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel Sebut IDF Buat Kabar Hoaks soal Puluhan Bayi Dipenggal Hamas

IDF disebut oleh media Israel menyebar kabar hoax soal Hamas memenggal bayi-bayi. Kabar bohong lainnya juga dikatakan Benjamin Netanyahu.

Editor: Daryono
AFP
KE LUAR GAZA - Para tentara Israel (IDF) saat ke luar dari Gaza melalui pagar pembatas perbatasan, 24 Novemver 2023. IDF disebut oleh media Israel menyebar kabar hoax soal Hamas memenggal bayi-bayi. Kabar bohong lainnya juga dikatakan Benjamin Netanyahu. 

Ternyata, berdasarkan temuan Haaretz, angka tersebut tidak sesuai dengan rincian jumlah anak yang dibunuh di kawasan tersebut.

Haaretz mengatakan dua anak berusia 14 dan 16 tahun telah diidentifikasi di antara mereka yang tewas di Kfar Aza sejauh ini.

Sementara di Be'eri, ada sembilan anak di bawah umur terbunuh.

Namun kesembilan anak tersebut terbunuh hingga tewas di rumahnya bersama keluarga.

Relawan ini juga sempat mengaku melihat jenazah ibu hamil yang tertembak di Be'eri dengan perut koyak dan janin menempel di tubuhnya.

Seorang wanita menggendong seorang anak berduka atas kematian bayi perempuannya dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, saat dia menunggu untuk menerima jenazah untuk dimakamkan di halaman rumah sakit al-Najjar pada 1 Desember 2023, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan gerakan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP)
Seorang wanita menggendong seorang anak berduka atas kematian bayi perempuannya dalam serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, saat dia menunggu untuk menerima jenazah untuk dimakamkan di halaman rumah sakit al-Najjar pada 1 Desember 2023, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan gerakan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP) (AFP/MOHAMMED ABED)

Selain itu, mereka juga mengaku melihat dua anak berumur enam dan tujuh tahun tewas di samping ibu hamil itu.

Haaretz pun menemukan bahwa di antara 87 orang tewas di Be'eri tidak ada anak-anak berusia enam dan tujuh tahun.

Pengakuan adanya ibu hamil yang ditembak itu pun turut diragukan warga Be'eri.

Baca juga: Inggris Bantu Israel, Hamas: Memalukan, Mereka Harusnya Tebus Deklarasi Balfour 1917 di Palestina

Pihak polisi juga mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut.

Kemudian, pihak Zaka pun mengklarifikasi dan menyebut relawannya itu kemungkinan salah menafsirkan soal kejadian yang dilihat.

"Para sukarelawan bukanlah ahli patologi dan tak punya alat profesional untuk mengidentifikasi orang yang tewas dan usia mereka, atau untuk menyatakan cara mereka tewas," demikian klarifikasi Zaka.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan