Jumat, 14 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ancaman Turki Bila Israel Serius Buru Hamas hingga Luar Negeri, Sebut Ada Konsekuensi

Turki peringatkan Israel akan adanya konsekuensi serius jika memburu Hamas hingga ke luar negeri, termasuk Turki, Qatar, dan Lebanon.

AFP/JACK GUEZ
Pasukan dan kendaraan militer Israel ditempatkan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Turki menyebut akan adanya konsekuensi serius jika Israel memang akan memburu Hamas hingga ke luar negeri. 

TRIBUNNEWS.COM - Turki memperingatkan Israel akan menghadapi konsekuensi serius jika memburu Hamas hingga ke wilayahnya.

Sebelumnya diketahui Israel diduga berupaya untuk memburu Hamas hingga ke luar negeri.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Keamanan dalam Negeri Israel, Shin Bet Ronen Bar.

Shin Bet bersumpah akan memburu Hamas hingga ke luar negeri, seperti Lebanon, Turki, dan Qatar.

Atas pernyataan tersebut, Ankara marah dan mengancam Israel jika berani membunuh Hamas di wilayahnya.

"Peringatan yang diperlukan diberikan kepada lawan bicara berdasarkan berita dari pernyataan pejabat Israel, dan Israel menyatakan bahwa (tindakan seperti itu) akan memiliki konsekuensi serius," kata seorang pejabat intelijen Turki, dikutip dari Doha News.

Baca juga: Tentara Israel Alami Diare Parah di Gaza, Sulit Bertempur Lawan Hamas

Ini bukan pertama kalinya pejabat Israel secara terbuka menyatakan niat mereka untuk melakukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat Hamas di luar negeri.

Rencana Israel untuk mengejar para pemimpin Hamas secara global pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal pada akhir pekan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menginstruksikan badan-badan intelijen untuk mengembangkan strategi untuk membunuh para pemimpin utama organisasi tersebut yang tinggal di luar Gaza.

Termasuk mereka yang berada di Turki, Qatar, dan lokasi lainnya, menurut pejabat Israel yang dikutip dalam artikel WSJ.

Berdasarkan laporan tersebut, terdapat saran untuk segera menargetkan para pemimpin Hamas yang tinggal di Doha setelah tanggal 7 Oktober.

Baca juga: 16.248 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel, Termasuk 7.112 Anak-anak, Jumlah Korban Meningkat

Namun melakukan tindakan seperti itu di wilayah Qatar atau Turki dapat menghambat atau membahayakan upaya diplomatik yang bertujuan untuk menjamin pembebasan sandera.

Netanyahu menyatakan, niatnya dengan jelas dalam pidato nasional pada 22 November saat konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

"Saya menginstruksikan Mossad untuk bertindak melawan para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada," kata Netanyahu, dikutip dari The Jerusalem Post.

"Tidak ada komitmen dalam perjanjian untuk tidak melakukan gencatan senjata terhadap para pemimpin Hamas, siapa pun mereka," lanjutnya.

Israel akan Ubah Gaza jadi Zona Demiliterisasi

Unit artileri Israel bersiap melakukan gempuran di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada hari Selasa, 5 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Unit artileri Israel bersiap melakukan gempuran di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada hari Selasa, 5 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Gil Cohen-Magen/AFP melalui Getty Images)

Baca juga: Maraknya Serangan Pemukim Israel, AS Batasi Visa Tel Aviv

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali menegaskan tujuan utama perang di Jalur Gaza.

Netanyahu mengatakan akan menghapus total kemampuan militer dan politik Hamas untuk memastikan bahwa Israel tidak merasakan ancaman di masa depan.

Meskipun Netanyahu tidak menyebutkan hal baru, dia mengatakan bahwa setelah perang usai, militer Israel akan berupaya menciptakan zona demiliterisasi di Jalur Gaza.

Dikutip dari Al Jazeera, satu-satunya kekuatan yang dapat melakukan rencana ini, kata Netanyahu, adalah Israel.

Netanyahu berpendapat bahwa dia tidak mempercayai kekuatan atau upaya internasional apa pun untuk demiliterisasi Jalur Gaza.

Baca juga: Sandera Israel yang Dibebaskan: Kami Lebih Takut Israel akan Membunuh Kami dengan Bom, Bukan Hamas

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang juga berbicara pada konferensi pers tersebut mengatakan bahwa meskipun militer mencapai kemajuan besar, hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak mengalami kerugian besar.

Dia secara langsung merujuk pada kematian 80 tentara Israel yang terbunuh sejak awal operasi darat di Jalur Gaza.

Tentara Israel mengatakan mereka sedang dalam tahap ketiga dari kampanye darat mereka di Jalur Gaza.

Tentara Israel mengatakan mereka telah mengepung Kota Khan Younis sepenuhnya dan mereka beroperasi di jantung kota tersebut.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved